KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, berkat limpahan karunianya saya dapat menyelesaikan tugas makalah ilmu pendidikan dengan baik.
Makalah ini saya buat untuk memberi pengetahuan kepada saya sendiri khususnya dan para pembaca tentang arti dan pentingnya Bimbingan diadakan.
Dengan tersusunnya makalah ini, saya mengucapkan terimakasih atas dorongan, masukan serta bimbigan dari Dosen pembimbing sehingga makalah ini dapat saya selesaikan.
Saya menyadari betul makalah saya masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, saran dan kritk yang membangun tetap saya nantikan demi kesempurnaan makalah saya yang berikutnya.
Harapan saya, mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi saya sendiri khususnya dan bagi para pembacanya
Amin . . . .
Gumawang, Desember 2012
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Judul i
Kata Pengatar ii
Daftar Isi iii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan 1
BAB II POKOK BAHASAN 2
A. Fungsi Bimbingan Dalam Pendidikan 2
B. Arti Pentingnya Bimbingan 4
C. Membimbing Individu ke Arah Jabatan atau Pekerjaan Yang Sesuai 6
D. Program Bimbingan Disekolah 7
E. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Program Bimbingan 7
F. Ciri-ciri Umum dari Pada Program Bimbingan 7
G. Implikasi – Implikasi Suatu Program Bimbingan 8
BAB II PENUTUP 10
A. Kesimpulan 10
B. Saran 10
Daftar Pustaka 11
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Mengingat bahwa Bimbingan ini merupakan hal yang masih baru bagi kita, sudah selayaknya adanya Bimbingan itu baru diusahakan di sekolah – sekolah lanjutan. Perlu kita ketahui betapa pentingnya dan perlunya Bimbingan itu di adakan, mengingat banyaknya anak-anak dan para pemuda mengalami kesukaran - kesukaran dalam menentukan pilihan hidupnya.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa arti dan pentingnya suatu Bimbingan diadakan ?
2. Apa fungsi Bimbingan dalam pendidikan ?
3. Bagaimana program Bimbingan di sekolah ?
C. TUJUAN
- Untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Dosen
- Memberikan pengetahuan tentang Bimbingan arti dan pentingnya Bimbingan.
BAB II
POKOK BAHASA
BIMBINGAN DAN PENYULUHAN
( Guidance dan Counseling )
A. ARTI PENTINGNYA BIMBINGAN
Pengertian Guidance atau bimbingan telah mencakup pengertian Counseling atau penasehat atau penyuluhan. Bimbingan meliputi keseluruhan dari pada pekerjaan memberi bantuan. Sedangkan penasehat atau penyuluhan merupakan bagian dari pada usaha bimbingan itu. Jadi, dengan kata bimbingan saja cukup jelas, bahwa yang dimaksud ialah Bimbingan dan penyuluhan.
Bimbingan adalah bentuan yang diberikan kepada seseorang dalam usaha memecahkan kesukaran – kesukaran yang dialaminya.
Contohnya :
Seorang guru memperhatikan salah seorang muridnya yang selalu tidak dapat memusatkan perhatiannya kepada berbagai mata pelajaran, kemudian berusaha memperbaikinya setelah mengetahui serba sedikit latar belakang kehidupan dan kehidupan keluarganya.
Seorang guru memberikan nasehat – nasehat dan pandangan – pandagan kepada salah seorang murid yang datang kepadanya untuk meminta berhenti dari sekolah karena sesuatu sebab.
Dari contoh-contoh diatas dapat disimpulkan bahawa Bimbingan itu bkanlah pemberian arah atau tujuan yang telah ditentukan oleh si Pembimbing, bukan pula suatu pengambilan keputusan yang dieruntukan bagi seseorang. Dalam rangka bimbingan ini hendaknya si individu diberikan kebebasan untuk memilih. Pembimbing membantu untuk menetapkan suatu pilihan, tetapi tak berarti bahwa pembimbing itu sendiri yang memilih . Anak (Orang) itu sendirilah yang menetukan sikapnya.
Telah kita ketahui bahwa kesulitan – kesulitan yang dialami seseorang dalam hidupnya itu tidak hanya timbul pada masa kanak-kanak, tetapi setelah orang itu dewasa. Jadi, bimbingan itu berlaku untuk anak-anak yang normal maupun abnormal ( dalam arti berlainan ) dan juga bagi orang- orang yang sudah dewasa.
Jumlah dan jenis sekolah makin banyak dan bermacam-macam mengakibatkan makin banyak berbagai kesukaran yang mungkin yang dialami oleh anak-anak dalam perkembangannya dan dala menentukan pilihan hidupnya.
Berikut contonya :
Anyak diantara anak-anak yang tidak mengetahui kemana harus melanjutkan sekolahnya yang sesuai dengan bakat kemampuannya.
Banyak anak-anak dan para pemuda yang mengalami kesukaran dalam cara belajar, dalam mengisi atau menggunakan waktu senggang, dan mengahdapi percintaan atau menentukan pilihan, teman hidup, dalam menyesuaikan terhadap teman-teman sekolah atau terhadap sekolah.
Banyak pengangguran dan perbuatan – perbuatan yang asusila dan social yang diderita dan dlakukan anak-anak dan para pemuda, seperti adanya “ Crossboy “ dan lain-lain.
Dari contoh diatas, cukup jelas kiranya betapa penting dan perlunya bimbingan itu diadakan, terutama bagi murid-murid di sekolah lanjutan.
Di Negara-negara maju seperti Amerka, untuk melaksanakan bimbingan di sekolah, disamping guru-guru telah diadakan petugas-petugas khusus yang memiliki keahlian dalam melaksanakan bimbingan. Orang-orang itu biasanya disebut Guidance Counselor. Adapula sekolah yang membentuk team guru – guru sebagai petugas bimbingan (Group Guidance Teacher) dan setiap guru anggota team itu disebut “ Teacher Counselor “.
Untuk melaksanakan bimbingan itu perlu pegetahuan dan kecakapan – kecakapan tertantu seperti:
Menyusun test-test, mempergunakan test-test tersebut kepada anak-anak yang bersangkutan dan mengolah hasil test-test itu. Selain itu juga, petugas Bimbingan perlu memiliki pengetahuan tentang berbagai aspek kehidupan dan pekerjaan dalam masyarakat. Selain itu juga kecakapan – kecakapan dalam menggunakan teknik-teknik wawancara. Tidak heran jika disekolah –sekolah Amerika petugas – petugas bimbingan itu sendiri dari gabungan dari para ahli ilmu jiwa dan ahli kemasyarakatan dan Psychmater (dokter jiwa).
Untuk di Indonesia tidak mungkin bimbingan itu segera dilaksanakan di sekolah-sekolah, karena menunggu sampai tersedianya para ahli seperti yang dikatakan diatas.
Sambil menunggu tersedianya petugas Bimbingan. Pelaksanaan bimbingan ini hendaknya dilakukan oleh semua guru – guru di sekolah yang bersangkutan dan usaha-usaha pelaksanaannya bergantung kepada kegiatan-kegiatan guru-guru serta keadaan sekolah setempat.
B. FUNGSI BIMBINGAN DALAM PENDIDIKAN
1. Bimbingan dan Pendidikan
Untuk lebih mengetahui apakah fungsi Bimbingan dalam pendidikan, perlu kita memahami dahulu, apakah perbedaan antara Bimbingan dan pendidikan
Misalnya : Seorang guru menolong seorang anak yang mengalami kesulitan dalam belajarnya usaha memberikan pelajaran yang disesuaikan dengan minat dan kecakapan anak-anak itu semua termasuk usaha-usaha yang mendidik yang sudah seharusnya dilakukan seorang guru terhadap murid-muridnya akan tetapi perbuatan-perbuatan guru tersebut juga dapat dikatakan “ Bimbingan “. Jadi Bimbingan itu sebenarnya menyangkut semua usaha – usaha pendidikan yang dilakukan oleh guru, baik dalam maupun diluar sekolah. Hendaknya perlu diperhatikan bahwa Pendidikan dan Bimbingan berbeda dalam tujuan (Puspose) maupun dalam prosesnya.
Hubungan Bimbingan terhadap pendidikan yaitu : Bimbingan menyangkut atau berususan dengan factor-faktor di luar individu. Yang berguna bagi individu itu dalam usaha megembangkan dirinya. Dalam arti yang lebih luas bimbigan itu dapat dikatakan sebagai suatu bentuk pendidikan.
2. Bimbingan Meng-Efektif-Kan Program Sekolah
a. Memperhatikan Individu Anak-Anak
Bimbingan itu menyangkut semua usaha – usaha pendidikan. Telah kita ketahui. Bahwa bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada seseorang dalam usaha memecahkan kesulitan – kesulitan yang dialaminya. Ini berarti fungsi pokok dari bimbingan adalah untuk menolong individu – individu yang mencari atau membutuhkan bantuan.
b. Mendekatkan Hubungan Sekolah Dengan Masyarakat
Maksud adanya bimbingan disekolah ialah untuk menyediakan pelayanan yang akan memenuhi kebutuhan-kebutuhan tertentu dari murid-murid di dalam pertumbuhan dan perkembangannya.
Adapun pelayanan – pelayanan tersebut meliputi :
1. Penyesuaian dan Perkembangan Pribadi ( Personal Guidence )
- Pengertian akan diri sendiri (Self understanding) menemukan bakat-bakat, kecakapan-kecakapan dan lingkungan pembawaan-pembawaan khususdan minat-minat
- Pengaruh diri (Self Direction ).
2. Penyesuaian dan Kemajuan Pendidikan (Educational Guidence)
- Pemilihan pelajaran – pelajaran yang cocok dengan kebutuhan, minat dan kecakapan-kecakapan lingkungan.
- Peilihan sekolah-sekolah, kursus-kursus, akademik, perguruan tinggi da sebagainya.
3. Penyesuaian dan Perkembangan Pekerjaan (Vocational Guidence)
- Informasi-informasi tentang kesempatan-kesempatan dan kecendrungan bekerja.
- Pertolongan dalam mendapatkan pekerjaan yang sesuai.
4. Follow – Up Sesudah Keluar dari Sekolah
- Mengadakan penelitian terhadap lulusan – lulusan penelitian sekolah yang bersangkutan, baik yang melanjutkan kesekolah yang lebih tinggi maupun yang bekerja di masyarakat.
Untuk melaksanakan bimbingan itu dengan baik, disamping pengetahuan dan kecakapan untuk mengetahui keadaan dan kehidupan individu ( test-test, individu dan data-data pribadi). Para guru atau pembimbing perlu memiliki pengetahuan tentang berbagai lapangan pekerjaan.
C. MEMBIMBING INDIVIDU KE ARAH JABATAN ATAU PEKERJAAN YANG SESUAI
Pelayanan – pelayanan dalam bimbingan tidak hanya terbatas pada mambantu anak-anak yang mengalami masalah-masalah atau kesukaran-kesukaran yang timbul dalam kehidupan masyarakat, seperti masalah pemilihan sekolah tempat melajutkan da masalah pemilihan jabatan (Vocational Guidence).
Adanya bimbingan, terutama Vocational, diharapkan dapat menyalurkan anak-anak ke arah pilihan sekolah atau pilihan pekerjaan yang sesuai dengan pembawaan, bakat, minat \ serta kemampuanya masing-masinglah “ penyakit “ yang di derita oleh masyarakat kita.
D. PROGRAM BIMBINGAN DISEKOLAH
Pelayanan – pelayanan bimbingan itu harus terdapat adanya kerjasama dalam usaha dan kesungguhan dalam mencapai tujuan yang merangsang sikap dan tingkalaku semua orang yang berkepentingan dalam rangka bimbingan itu, ini meliputi para kepala sekolah, guru-guru, para spesialis, orang-orang tua murid, dan juga murid-muridnya yang menerima bimbingan.
E. FAKTOR-FAKTOE YANG MEMPENGARUHI PROGRAM BIMBINGAN
Berhasil atau tidaknya suatu program bimbingan di sekolah sebagian besar tergantung kepada :
a. Bagimana pengertian dan penerimaan kepada sekolah tentang fungsi dan tujuan pembimbingan itu.
b. Latihan, pegalaman, minat dan pengetahuan tentang Bimbingan yang dimiliki oleh para pelaksana
c. Bagaimana pendangan guru-guru dan masyarakat terhadap kebutuhan-kebutuhan Bimbingan itu bagi murid-murid.
d. Kerjasama antara guru-guru, orang tua murid dan masyarakat
e. Biaya dan perlengkapan yang tersedia.
Pelaksanaan program bimbingan itu mungkin berbeda – beda, ada satu yang sama yang tidak boleh kita lupakan yaitu bahwa program bimbingan itu haruslah dilaksanakan sesuai dengan tujuan pendidikan yang telah daigariskan pemerintah, yag berdasarkan falsafah Negara yaitu pancasila dan UUD 1945.
F. CIRI-CIRI UMUM DARI PADA PROGRAM BIMBINGAN
A. Kegiatan Bimbigan ( Proses yang menyangkut penilaian, penyesuaian, organisasi dan perkambangan ). Haruslah dilakukan secara Continue sejak dari taman kanak-kanak hingga dewasa yang sudah keluar dari sekolah.
B. Proses bimbingan haruslah menyerap dalam setiap kegiatan sekolah dan dilakukan oleh guru-guru serta orang-orang yang memiliki keahlian khusus dalam hal itu.
C. Program bimbingan hendaklah definitive ( Tegas, Jelas batas-batasnya ), mudah dipahami bagaimana prosedurnya dan kegiatan-kegiatan apa yang harus dilakukan.
D. Semua fase dari pada program bimbingan haruslah dikoordinasi, termasuk kegiatan-kegiatan masyarakat, dalam suatu pelayanan yang disusun secara teratur dan sistematis, berbagai pelayanan daerah di daerahkan pada tujuan yang sama.
E. Program itu hendaknya mengarahkan titik perhatiannya pada tujuan – tuuan dan maslah-maslah individu murid-murid.
G. IMPLIKASI – IMPLIKASI SUATU PROGRAM BIMBINGAN
1. Program bimbingan sekolah berurusan dalam arti yang luas dengan kesehatan jasmani dan rohani serta perkembangan keprobadian serta murid dari sekolah.
2. Nimbingan menyerap atau meresapi seluruh proses pendidikan. Satu dari pada tujuan bimbingan itu ialah kepribadian yang terintegrasi
3. Program bimbingan hendaknya berurusan dengan masalah-masalah dari semua murid.
4. Tujuan program bimbingan adalah untuk membantu tuap murid membentu kemungkinan penyesuaian yang terbaik antara kebutuhan-kebutuhan emosional sendiri dan tuntutan masyarakat dimana ia hidup.
5. Tiap – tiap guru disekolah itu mempunyai kewajiban memberi bentuan terhadap bimbingan yang diberikan pada murid-murid laki-laki mapun perempuan.
6. Program bimbingan mencakup pemberian bentuan terhadap tiap murid untuk menyesuaikan pola tertentu, dan juga bagi kebutuhan-kebutuhan individu anak yang lebih baik.
Implikasi – implikasi yang dapat diusahakan oleh sekolah untuk melaksanakan program bimbingan seperti diatas antar lain adalah :
A. Bagian Individu Murid
1. Menyediakan kondisi-kondisi dan kesempatan-kesempatan bagi setiap murid untuk memperoleh hasil yang lebih baik
2. Mengusahakan agar murid-murid dapat memahami dirinya.
3. Mengembangkan rasa keseimbangan
4. atau ketenangan, kesabaran dan pengarahan diri ( Self Direction ).
5. Mengembangakan minat murid-murid terhadap nilai-nilai intelektual. Sosial dan rekreasi (termasuk penggunaan waktu senggang).
6. Mengembangkan sikap-sikap dasar bagi tingkah laku social yang baik, tingkah laku yang sesuai dengan bermacam-macam tempat dan waktu, dan sebagainya.
B. Bagi Organisasi dan Pekerjaan Sekolah
1. Menempatkan kebuthan-kebutuhan pribadi individu diatas pertimbangan – pertimbanga bagan prosedur sekolah yan lain.
2. Menyediakan suatu kurikulum dan kondisi kerja yang memungkinkan setiap murid dapat bekerja dengan hasil yang baik dan kapasistas yang penuh.
3. Menyediakan kondisi – kondisi yang memungkinkan guru-guru dapat mengajar dan memimpin kelas dengan baik
4. Menyediakan informasi tentang keadaan diri murid-muris, yang penting bagi penentuan bahan-bahan dan pemberian pengajaran yang sesuai, dan sebagainya.
Implikasi-implikasi program bimbingan seperti diuraikan diatas di harapkan menjadi gambaran dan pengertian kita tentang apa dan bagaimana menyusun program bimbingan yang sesuai dengan keadaan dan tujuan sekolah kita masing – masing.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Bimbingan merupakan usaha untuk membantu seseorang dalam memecahkan masalah – masalah yang dialaminya. Jadi dengan adanya Bimbingan seseorang mampu mengarahkan dirinya kea rah yang lebih baik.
B. SARAN
Dengan selesainya makalah ini, kritik dan saran yang membangun saya nantikan, demi lebih sempurnanya makalah saya yang berikutnya
DAFTAR PUSTAKA
Tirtaharja Umar, Prof, Dr, Dr dan S.L.La Sulo, Drs. 2008. Pengantar Pendidikan. Jakarta : PT. Asdi Mahasatya.
M. Ngalim Purwanto, Drs., dkk. 1986“ Administrasi Pendidikan “. Jakarta: PT. Mutiara Sumber Widya.