M A C A M – M A C A M K L A S I F I K A S I
Dapat dikelompokkan berdasarkan
ciri-ciri, bentuk tubuh, ukuran, atau tempat hidup.
Manfaat klasifikasi makhluk hidup
adalah :
Mengetahui hubungan
kekerabatan makhluk hidup
Mengetahui menfaat
makhluk hidup bagi manusia
Mengetahui cara
menjaga kelestarian makhluk hidup
Klasifikasi
dapat dilakukan dengan cara adalah
Klasifikasi
berdasarkan manfaat bagi manusia contoh :
§ Jenis makhluk yang
dapat dimakan, ada juga yang tidak dapat dimakan.
Klasifikasi
berdasarkan ciri tertentu
§ Habitat sehingga
dikenal hewan darat dan air.
Klasifikasi
berdasarkan struktur tubuh luar dan dalam
LANGKAH-LANGKAH
PENGKLASIFIKASIAN
MAKHLUK
HIDUP
Identifikasi
Suatu
tahapan untuk mengenal cirri-ciri dan sifat makhluk hidup. Ciri-ciri yang
membedakan makhluk idup dengan makhluk hidup lainnya.
-
Struktur - Warna
- Bentuk
- Cara
berkembang biak
- Ukuran
- Habitat
Macam-Macam
Kalsifikasi Makhluk Hidup
Klasifikasi
system buatan, alam, fisiologi
Dapat dibagi 3 macam
:
§
Sistem Buatan
§
Sistem Alam
§
Ssitem Filogenik
- Klasifikasi
Sistem Artifisal
Semua
system klasifikasi yang diciptakan manusia sejak zaman Aristoteles dan
Meonrastes abad ke-4 SM, sampai abad ke-18 dapat disebut sebagai system
artifisal yang menggunakan struktur morfologi atau manfaat sebagai dasar
pengklasifikasiannya. Contoh dari klasifikasi
sistemn ini adalah pengelompokkan tumbuhan berdasarkan perawakan
tubuhnya, yang disebut sebagai system habitus. Sistem habitus membedakan
kingdom plantae (tumbuhan) menjadi beberapa kelompok, yaitu pohon perdu, semak,
gulma.
Sistem
klasifikasi tumbuhan yang juga dianggap arfisal adalah system numeric
(berdasarkan alat kelamin tumbuhan) yang diciptakan oleh Carolus Linnaeus
(1707-1978) Carolus Linnaeus adalah seorang naturalia yang berkebangsaan Swedia
yang karena kerya-karyanya dalam bidang taksonomi, antara lain Sistem Naturae
(1975), di kenal Sebagai Bapak Taksonomi.
- Klasifkasi
Sistem Alam
Klasifikasi
system alam adalah suatu system yang mencita-citakan terbentuknya takson –
takson yang dbersifat natural (alami), artinya kelompok yang terbentuk adalah
kelompok yang sesuai yang dikehendaki alam. Dasar klasifikasi yang digunakan
adalah banyak sedikit dan persamaan, terutama persamaan cirri-ciri morfologi.
Priode klasifikasi system alam ini adalah akhir abad ke18 samapai pertengahan
abad ke 19. Tokoh Taksonomi yang menggunakan klasifikasi system alam adalah
Adanson (1727-1806). Lamarck (1744 – 1829), dan Cuvier (1769 – 1822).
- Klasifikasi
Sistem Filogenik
Adalah
system yang muncul setelah lahirnya teori Evolusi. Sistem ini menghendaki agar
klasifikasi tidak hanya menghasilkan rangkuman mengenai dunia makhluk hidup,
tetapi dapat mencerminkan gambaran urutan perkembangan makhluk hidup, menurut
sejarah filogenetiknya, serta jauh dekatnya hubungan kekerabatan antaratakson
yang satu dengan takson yang lain. Selain cirri morfologi dan antomi, system
ini juga mempertimbangkan cirri mana yang dianggap lebih maju.
Periode system filogenik adalah pada
pertengahan abad 19 sampai sekarang. Sistem ini berkembang karena adanya teori
evolusi yang diajukan Lamarck dalam bukunya Philosopie Zoologikue pada tahun
1809 dan disusul oleh karyanya Charles Darwin (On the oergin of the species by
means of natural selection) pada tahun 1959, sampai sekarang system vilogenetik
masih berkembang bahkan kekerabatan makhluk hidup terlihat berdasarkan koposisi
biokimia dalam tubuhnya seperti protein dan asam amino. Sistem ini dikenal
dengan istilah ketaksonomi.
- Klasifikasi
Enam Kingdom
Pengelompokkan
makhluk hidup ke dalam kingdom (dunia / kerajaan) yang berbeda terus mengalami
perkembangan seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan manusia. Pada
awalnya pengelompokkan makhluk hidup yang dilakukan manusia menggunakan
klasifikasi 2 kingdom, yaitu Anamalia (Hewan), Plantae (Tubuhan). Pengelompokka
tersebut berdasarkan kemampuan tumbuh menghasilkan makananya sendiri (Mengubah
senyawa organik menjadi senyawa organik) melalui Fotosintesis, sementara hewan
memperoleh makanan (Senyawa organic) langsung dari lingkungan. Klasifikasi 3
kingdom kemudia berkembang setelah diciptakan microskop cahaya. Pengamatan
menggunakan Microskop cahaya, menunjukkan adanya makhluk hidup bersel satu,
sehingga dikelompokkan kedalam kingdom tersendiri, yaitu protista, sementara
kingdom animalia dan plantae di cirikan bersel banyak.
Selanjutnya,
muncul klasifikasi empat kingdom setelah mikroskop electron yang dapat
digunakan untuk mengamati struktur sel dalam makhluk hidup. Pengamatana
menggunakan microskop electron menunjukkan adanya makhluk hidup yang tidak
memiliki membrane inti (Prokariot), makhluk hidup prokariot ini, yang umumnya
dikenal sebagai bakteri, kemudian dikelompokkan dalam kingdom monera, sementara
tiga kingdom lainnya (Animalia, Plantae dan Protista) memiliki sel yang membran
inti (Eukariotik). Klaisfikasi empat kingdom berubah menjadi klasifikasi lma kingdom.
Jamur tidak melakukan fotosintesis sehingga dikelompokkan dalam kingdom
tersendiri, yaitu fungi.
Klasifikasi
makhluk hidup tidak berhenti sampai lima kingdom. Saat ini telah berkembang
klasifikasi enam kingdom. Dalam klasifikasi ini, makhluk hidup dikelompokkan
dalam kingdom Archae Bacteria, Eubacteria, Protista, Fungi, Plantae dan
Animalia. Kingdom Archaebakteria dan Eubacteria dipisahkan karena adanya
perbedaan struktur dinding sel diantara kedua kelompok makhluk hidup prokarit
tersebut.
- Kingdom
Archaebacteria dan Eubacteria
Merupakan
kelompok makhluk hidup berukuran microskopik, bersel satu dan tidak memiliki
membrane inti (Prokariot0 meskipun berukuran Microskopik, kelompok makhluk
hidup memiliki banyak peranan penting dalam kehidupan dalam manusia dan makhluk
hidup lainnya. Bakteri yang dapat menimbulkan penyakit misalnya Salmonella
Typhi yang menyebabkan Titus selain peranan yang merugikan, bakteri juga
memiliki manfaat, salah satunya berperan sebagai decomposer. Dekomposer
memecahkan senyawa organic sehingga mempertahankan siklus unsure-unsur yang
diperlukan makhluk hidup. Tanpa decomposer karbon, nitrogen dan fosfor dan
lainnya akan tetap berada dalam jasad makhluk hidup mati sehingga tidak dapat
digunakan oleh makhluk hidup.
- Kongsom Protista
Merupakan
kelompok makhluk hidup bersel satu/ bersel banyak yang memiliki membran inti
(Eukariotik0 dan selnya tidak membentuk jaringan sebenarnya. Protista dapat
dikelompokkan lagi menjadi protista menyerupai jamur, protista menyerupai
tumbuhan (Algae/ganggang), dan protista menyerupai hewan (Protozoa).
- Kindon Fungi
Fungi
(Jamur) merupakan kelompok makhluk hidup eukariot yang memiliki dinding sel dan
tidak berklorofil sehingga tidak dapat melakukan fotosintesis. Jamur adalah
yang uniseluler (Bersel satu), disebut juga khamir, ada yang multi seluler
(bersel banyak). Jamur multiseluler tersusun atas filament yang menyeripai
benang, yang disebut hifa. Jika kamu pernah melihat jamur yang tumbuh pada
roti, berarti kamu melihat hifa jamur tersebut. Hifa berfungsi meyerap nutrisi
dari substrat tempat jamur tersebut tumbuh. Hifa-Hifa jamur akan bercabang dan
membentuk jalinan yang disebut miselium.
- Kingdom Plantae
Plantae
(Tumbuhan) merupakan kelompok makhluk hidup eukariot yang bersel banyak,
memiliki dinding sel dan berklorofil sehingga dapat melakukan fotosintesis.
Kingdom plantae dapat dikelompokkan menjadi tumbuhan non vascular (tidak
berpembuluh) dan tumbuhan Vaskular (berpembuluh). Tumbuhan nonvascular yaitu
lumut, tidak memiliki pembuluh untuk transport nutrisi, air dan mineral dari
tanah ke seluruh tubuh. Sebaliknya tumbuhan vaskuler telah memilik jaringan
terspesialisasi menjadi pembuluh akut. Tumbuhan Vaskular dapat dibedakan lagi
menjadi tumbuhan tidak berbiji, yaitu paku-pakuan, dan tumbuhan berbiji.
Tumbuhan berbiji terbuka disebut Gymnospermai sedangkan tumbuha berbiji
tertutup disebut angiospermae.
- Kingdom
Animalia
Animalia (Hewan)
merupakan kelompok makhluk hidup eukariot yang bersel banyak, tidak berdinding
sel dan berklorofil. Berdasarkan ada tidaknya tulang belakang, kingdom animalia
di bedakan menjadi Vertebrata (Bertulang belakang) dan Avertebrata (Tidak
bertulang belakang) kelompok vertebrata terdiri dari 6 kelas yaitu :
Chondrichthyes (Ikan
bertulang rawan)
Kelompok
hewan ini memiliki cirri bernafas dengan insang, bersisik, bertelur, dan
memiliki rangka yang tersusun atas tulang rawan
Contoh
Ikan Hiu dan Ikan pari.
Osteichthyes (Ikan
bertuang keras)
Hewan
ini memiliki cirri bernafas dengan insang, bersisik da bertelur dan memiliki
rangka yang tersusun atas tulang keras contoh : Ikan mas, Ikan Kakap, Ikan
Gurame.
Ampibia
Kelompok
hewan ini memiliki cirri kulit licin tidak bersisik, tidak mengalami,
metamorfosis, pada vase bernafas dengan insang namun lama kelamaan struktur
insang hilang dan dugantikan paru-paru saat fase dewasa, umunya hidup didua
tempat (Air dan darat ) Contoh : Katak dan Salamander.
Reptilia
Kelompok
ini memiliki cirri kulit bersisik, bernafas dengan paru-paru bertelur
Contoh
: Buaya , Kura-kura dan Kadal, Cecak.
Aves
Kelompok
ini memiliki cirri-ciri berbulu dan bersayap bernafas dengan paru-paru dan
bertelur.
Contoh :
Ayam, Merak, Merpati, Kasuari dan Bangau
Mamalia
Kelompok
Hewan ini memiliki ciri berambut, memiliki kelenjar mammae (kelenjar susu)
bernafas dengan paru-paru, umunya melahirkan anak
Contoh :
Monyet, Kucing, Kelinci dan Tikus