KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayahnya, kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Sholawat dan salam juga kami limpahkan kepada Junjugan kita Nabi Muhammad SAW, yang mana beliaulah yang membawa kita dari alam kegelapan menuju alam terang benderang yakni agama Islam.
Dalam pembuatan makalah ini, penulis tidak sendiri menyelesaikannya, namun banyak menerima bimbingan dan bantuan dari semua pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam menyelesaikan makalah ini.
Namun demikian, dalam penyusunan makalah ini tentu masih banyak kekurangannya, maka kami mengharapkan kritik dan saran dari semua pembaca yang sifatnya membangun agar dapat mempernbaiki makalah ini.
Semoga makalah ini bermanfaat. Atas perhatian pembaca semua, kami ucapkan terima kasih.
Belitang, Februari 2010
Penulis
DAFATAR ISI
Judul i
Kata Pengantar ii
Daftar Isi iii
BAB I Pendahuluan 1
a. Latar Belakang ` 1
b. Tujuan 1
BAB II Pembahasan Masalah / Isi 2
BAB III Penutup 4
• Kesimpulan 4
Daftar Pustaka 5
BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Ilmu pengetahuan di dunia pendidikan sangat banyak. Dari ilmu pengetahuan yang umum dan murni. Salah satu pelajaran yang ada yaitu Biologi. Biologi merupakan Ilmu Pengetahuan yang mempelajari tentang mahkluk hidup. Bios “ Hidup”, Logos “ Ilmu” yang berasal dari bahasa Yunani. Biologi termasuk mata pelajaran yang penting bagi semua siswa. Kemampuan untuk memahami tentang komponen mahkluk hidup.
Dalam Ilmu Biologi banyak hal yang perlu diketahui siswa, apalagi kita ketahui bahwa dalam Ilmu Biologi sangat luas.
Dari itulah kami ingin memberi ilmu pengetahuan tentang mahkluk hidup. Disini kami akan mengkaji tentang hewan ( Animalia), lebih jelas lagi secara rinci dalam makalah ini. Supaya kita bisa mengerti akan habitat, reproduksi dan ciri dari berbagi hewan ( Animalia).
Selain itu juga, untuk dapat membedakan hewan mana yang menguntungkan dan merugikan pada mahkluk hidup lainnya. Kita juga bisa mengetahui peranan / manfaatnya dalam kehidupan manusia.
b. Tujuan
1. Untuk menambah ilmu pengetahuan tentang mahkluk hidup.
2. Untuk mengetahui pengertian Filum platyhelminthes.
3. Untuk mengetahui ciri dan klasifikasi dari Filum platyhelminthes.
4. Untuk mengetahui peranan Platyhel bagi kehidupan manusia.
BAB II
PEMBAHASAN MASALAH / ISI
a. Pembahasan / Isi
Platyhelminthes merupakan kelompok cacing yang tubuhnya berbentuk pipih (Platy = pipih, helminthes = cacing). Kelompok cacing pipih memiliki struktur tubuh paling sedehana dibandingkan susunan tubuh caing pada filum lainnya.
Ciri-ciri filum platyhelminthes :
1. Bertubuh pipih, kadang-kadang seperti pita, lunak, simetri bilateral, dan tidak bersegmen.
2. Belum memiliki sistem peredaran darah.
3. Alat pencernaan kadang-kadang agak kompleks dan tidak memiliki anus.
4. Alat eksresi berupa sel-sel api dengan saluran yang berhubungan dengannya.
5. Sistem saraf berupa ganglion otak dengan serabut saraf tepi.
6. Umumnya bersifat parasit pada tubuh hewan lainnya.
7. Bersifat hermafrodit, tetapi pembuahan sendiri jarang terjadi.
b. Klarifikasi Filum Platyhelminthes.
Filum Platyhelminthes dikelompokkan menjadi beberapa kelas, yaitu :
1. Kelas Terbelaria (cacing bersilia atau berbulu getar)
Ciri-ciri Terbelaria :
- Hidup di air tawar / melekat pada batu, daun-daunan.
- Mempunyai kemampuan regenerasi yang tinggi, contohnya : Planaria.
Planaria memiliki tubuh sekitar 2-3 cm, tubuh ditutupi oleh lapisan epidermis, memiliki kepala berbentuk segitiga, sistem pencernaan makanan Planaria sederhana (mulut, faring, kerongkongan, usus). Usus Planaria memiliki bercabang tiga. Planaria bersifat hermafrodit, Planaria melalui proses fertilasi dan aseksual melalui fragmentasi.
2. Kelas Trematoda (cacing isap)
Umumnya hidupsebagai parasit dan memiliki satu buah glat penghisap yang dilengkapi oleh kait-kait untuk melekatkan diri pada tubuh inangnya.
Beberapa contoh cacing Termatoda, yaitu :
a. Fasciola hepatica
Hidup sebagai parasit pada hati beberapa jenis hewan, makanya cacing ini sering disebut cacing hati. Fasciola hepatica bentuk tubuh pipih, panjang tubuh antara 2-5 cm, dikepala ada 2 alat isap. Fasciola hepatica bersifat hermafrodit. Reproduksi secara seksual dengan perkawinan silang / sendiri.
b. Clonorchis sinensis
Cacing hati pada manusia, reproduksinya secara seksual. Fase metaserkaria dari cacing ini masuk ke dalam daging ikan air tawar (sebagai hospes perantaranya). Salah satu cara untuk menghindar diri sari cacing ini adalah tidak mengonsumsi ikan yang tidak dimasak.
c. Schistosoma japonicum
Disebut juga cacing darah, hidup pada pembuluh darah balik (vena) perut. Hidup sebagai parasit pada manusia, kucing, anjing, babi, biri-biri, sapi dan binatang pengerat.
Cacing jantan tubuhnya panjang 9-22 mm. Cacing betina ukurannya 14-26 mm, tubuhnya melipat melindungi tubuhnya ramping.
d. Paragonimus westermani
Hidup parasit di paru-paru manusia, kucing dan babi. Larvanya hidup pada siput dan metaserkarianya menempel pada udang ait tawar.
3. Kelas Cestoda ( cacing pita)
Hidup parasit dan disaluran pencernaan hewan bertulang belakang. Tubuhnya mengalami metameri (bersgmentasi), tiap segmentasi disebut prologtid. Punya alat penghisap berotot dan mempunyai kait dari kitin untuk melekatkan diri di bagian kepala, cacing ini bersifat hermafrodit.
Contoh lain dari kelas cestoda :
- Taenia solium, dewasa hidup parasit pada saluran pencernaan manusia (usus). Inang perantaranya Babi.
- Taenia Saginata, dewasa hidup parasit di usus manusia, inang perantaranya Sapi.
- Dyphylobothrium latum, hidup parasit pada manusia, anjing,kucing, serigala, inang perantaranya ikan.
- Echinoccus granulosus, hidup parasit pada usus anjing / karnivor lainnya, inang perntaranya babi, biri-biri dan manusia.
Peranan platyhelminthes bagi kehidupan manusia, yaitu :
- Kebanyakan hidup parasit pada manusia / hewan hidup di dalam saluran pencernaan.
- Usaha pencegahan infeksi cacing pita pada manusia diupayakan dengan cara memutuskan daur hidup dari cacing tersebut, yaitu dengan cara hidup sehat.
- Pembuangan tinjamanusia diatur menurut kesehatan, dan
- Semua daging yang diperkirakan mengandung kista cacing pita harus dimasak sampai matang.
BAB III
PENUTUP
• Kesimpulan
Bahwa dalam ilmu Biologi itu terdapat berbagai macam mahkluk hidup. Salah satunya hewan, hewan ada yang merugikan dan ada yang menguntungkan. Maka dari itu, kita harus memahami tentang filum platyhelminthes ini, supaya kita dapat mengetahui pengertian, ciri, klasifikasi dan peranan manusia. Untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan.
DAFTAR PUSTAKA
• Sudjadi, Bagod dkk. 2007. Biologi 1 SMA / MA kelas X. Jakarta : Yudhistira.
• Wartini, dkk. 2007. Modul Biologi SMA Kelas X. Jakarta : Seti Aji.