KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya makalah ini. Materi “Runtuhnya Orde Baru” berisi tentang faktor penyebab runtuhnya orde baru.
Kami menyadari masih terdapat kekurangan dalam penyusunan makalah ini, maka saran dan unsur anda kami sambut dengan senang hati demi menyempurnakan makalah ini. Akhir kata kami ucapkan terima kasih semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
DAFTAR ISI
JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan 1
BAB II ISI 2
A. Proses Berakhirnya Pemerintahan Orde Baru 2
B. Penyebab Runtuhnya Orde Baru 2
C. Akibat Runtuhnya Orde Baru 3
BAB III PENUTUP 5
A. Kesimpulan 5
DAFTAR PUSTAKA 6
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Runtuhnya orde baru sangatlah penting untuk kita semua. Ketahui baik dari segi manapun, oleh karena itu kami mencoba mengulas runtuhnya Orde Baru dalam bentuk makalah yang kami buat, guna memenuhi tugas sejarah yang diberikan oleh guru pembimbing. Selain itu kita juga dapat memahami kejadian dan penyebab apa yang jadi kehancuran di zaman Presiden Soeharto ini.
B. Tujuan
Pemakalah dan pembaca khususnya dapat mengetahui penyebab latar belakang dan rentetan peristiwa yang menjadi penyebab runtuhnya orde baru yang terkenal dengan rezim Soeharto tersebut. Dengan makalah ini Pemakalah berharap kepada pembaca agar pembaca bisa memahami dan memetik pelajarna dari zaman orde baru tersebtu baik itu kekurangannya atuapun kelebihannya untuk dijadikan pedoman hidup untuk berbangsa dan bernegara dan bisa menghindari kejadian yang buruk di era orde baru tidak akan terulang ke era reformasi ini.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Proses Berakhirnya Pemerintahan Orde Baru
Masa pemerintahan orde baru di Indonesia pada awalnya menunjukkan prestasi yang membanggakan dalam berbagai bidang antara lain :
1. Dalam bidang politik, mampu menciptakan stabilitas politik, sehingga tidak terjadi konflik-konflik antar warga.
2. Dalam bidang ekonomi, mampu menciptakan tata ekonomi yang mapan, sehingga kebutuhan rakyat dapat tercapai. Swasembada beras tercapai pada tahun 1985.
3. Bidang budaya, dapat mengembangkan budaya daerah maupun nasional.
Namun perkembanga pembangunan fisik ini kurang diimbangi dengan pembangunan Mental Spiritual yang memadai. Sehingga menimbulkan perilaku yang kurang baik dan yang paling menonjol yakni tindakan KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme).
B. Penyebab Runtuhnya Orde Baru
Penyebab utamanya adalah adanya krisis moneter tahun 1997. Krisis moneter memicu terjadinya kemerosotan ekonomi secara meluas, krisis moneter terjadi pula di beberapa negara. Krisis ini merupakan imbas dari ekonomi global yang diduga disebabkan oleh perilaku spekulan. Krisis ini terjadi di Korea Selatan, Filipina, Thailand, Malaysia, dan Indonesia. Jika dibandingkan dengan negara-negara Asia tersebut Indonesia sangat merasakan dampak paling buruk. Hal itu disebabkan fondasi perekonomian Indonesia rapuh.
Krisis moneter dan ekonomi merebak semakin luas dan menjadi krisis multi-dimensional. Krisis ini mengakibatkan kerawanan kondisi sosial dan kerentanan terhadap ancaman kerusuhan dan aksi kekerasan. Dalam krisis moneter muncul demonstrasi yang digerakkan oleh mahasiswa. Tuntutan utama kaum demonstran adalah perabaikan ekonomi dan reformasi total. Demonstrasi besar-besaran dilakukan di Jakarta pada tanggal 12 Mei 1998. Pada saat itu terjadi peristiwa Trisakti, yaitu meninggalnya 4 mahasiswa Universitas Trisakti akibat bentrok dengan aparat keamanan. Ke empat mahasiswa yang gugur tersebut kemudian diberi gelar “Pahlawan Reformasi”.
C. Akibat Runtuhnya Orde Baru
Akibatnya adalah adanya KKN yang sangat merebak di Indonesia. Tindakan KKN ini mempunyai pengaruh yang luas dalam berbagai macam kehidupan. Akhirnya timbul krisis, baik dalam bidang ekonomi, politik, sosial, maupun bidang hukum.
1. Krisis ekonomi
Faktor penyebab krisis ekonomi antara lain :
a. Peletakan dasar-dasar ekonomi yang lemah.
b. Terjadinya inflasi yang tinggi.
c. Merosotnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.
d. Tingginya beban utang luar negeri yang ditanggung oleh Indonesia.
Situasi ini semakin memac dan memicu terjadinya krisis ekonomi di Indonesia. Akhirnya, iklim usaha di Indonesia bertambah lesu, banyak perusahaan tutup karena tidak mampu melanjutkan usahanya. Hal ini berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat, yakni PHK karyawan terjadi dimana-mana, pengangguran merajalela, kemiskinan terus bertambah dan daya beli masyarakat rendah.
Sementara itu, kondisi perbankan di Indonesia juga semakin memperhatikan, banyak bank-bank yang bermasalah. Untuk mengatasi masalah itu, pemerintah melakukan tindakan, antara lain :
a. Melikuidasi bank-bank bermasalah.
b. Membentuk badan penyehatan, perbankan nasional dan menyalurkan kridit likuidasi bank Indonesia.
2. Krisis Politik
Berdasarkan UUD 1945 bahwa kedaulatan pemerintah Indonesia ada di tangan rakyat yang dilaksanakan sepenuhnya oleh MPR. Namun karena keanggotaan MPR terkesan nepotisme dalam proses pengangkatannya, sehingga mekanisme kerjanya tidak dapat maksimal. Keadaan seperti ini, menimbulkan rasa tidak percaya kepada instansi pemerintah, sehingga melahirkan gerakan reformasi. Reformasi yang digerakkan oleh para mahasiswa dan kaum intelek menyoroti tindakan-tindakan yang dianggap tidak benar diantaranya yakni masalah Dwi Fungsi ABRI, KKN, Praktek Monopoli dan lima paket Undang-Undang Politik.
Kondisi dan situasi politik di tanah air semakin memanas dengan adanya konflik horizontal antar warga masyarakat. Misalnya terjadinya pertikaian internal dalam partai demokrasi Indonesia, kerusuhan di Situbondo (JATIM), Sanggauledo.
3. Krisis Sosial
Krisis ekonomi dan politik yang berkembang di Indonesia mendorong munculnya masalah baru dalam bidang sosial. Masyarakat mulai tidak percaya terhadap pemerintah sehingga menimbulkan kelompok-kelompok dalam masyarakat yang menuntut Presiden Soeharto mundur dari jabatannya, misalnya : KAMMI dan FORKOT.
Sementara itu krisis sosial horizontal di Indonesia juga menunjukkan peningkatan hal ini ditunjukkan dengan terjadinya pertikaian antar kelompok masyarakat maupun kerusuhan yang disebabkan adanya kesenjangan sosial.
Kerusakan yang sangat menonjol terjadinya di Jakarta dan Solo pada tanggal 13-15 Mei 1998. Akibat dari kerusuhan ini kehidupan masyarakat terganggu. Sebab dengan banyaknya toko, swalayan maupun pabrik yang dibakar, dirusak dan dijarah, banyak warga masyarakat yang kehilangan pekerjaan, timbul pengangguran diberbagai tempat. Kondisi ini semakin memberatkan beban masyarakat. Kondisi masyarakat semakin diadu domba dan mudah melakukan tindakan yang menyimpang dari norma-norma.
4. Krisis Hukum
Pelaksanaan hukum pada masa Orde Baru teradpat banyak ketidakadilan. Misalnya, kekuasaan kehakiman yang dinyatakan pada pasal 24 UUD 1945 bahwa kehakiman memiliki kekuasaan yang merdeka dan terlepas dari kekuasaan pemerintah. Namun, pada kenyataannya kekuasaan kehakiman berada di bawah kekuasaan pemerintah. Oleh karena itu, Pengadilan Sangat Sulit mewujudkan keadilan bagi rakyat, karena hakim-hakim harus melayani kehendak penguasa. Bahkan hukum sering dijadikan sebagai alat pembenaran atas tindakan dan kebijakan Pemerintah. Seringkali terjadi rekayasa dalam proses peradilan, apabila Peradialn itu menyangkut diri penguasa, keluarga kerabat atau para pejabat negara.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Proses berakhirnya orde baru itu terjadi pada pertengahan Juli 1997. Penyebab utamanya adalah krisis moneter dan KKN.
Tindakan KKN ini mempunyai pengaruh yang luas dalam berbagai macam kehidupan. Akhirnya timbul krisis : baik dalam bidang ekonomi, politik, sosial, hukum. Akhirnya berakhirlah orde baru.
DAFTAR PUSTAKA
1. Prof. Dr. M. MUSTOFA Habib, dkk. Sejarah Program IPS. Jakarta : Yudistira.
2. Sutama Drs, Umiatsi Tri, S.Pd, dkk, 2006. LKS Sejarah. Jakarta : Setia Aji.
3. www.google.com.