KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karenja berkat rahmatnya makalah ini dapat selesai. Pendidikan multikultural yang menekan pada konsep multikulturalisme yang memandang kesetaraan kebudayaan tanpa menghilangkan kekhususan budaya lokal.
Multikulturalisme membangun kesadaran tentang pentingnya kelompok-kelompok etnis dan budaya memiliki kemampuan untuk berinteraksi dalam ruang bersama. Dengan pendidikan multikultural diharapkan sikap empati dan toleransi dari masing-masing anggota , dan kelompok yang berbeda akan semakin kuat dan terwujud dalam kehidupan berbangsa yang Berbhineka Tunggal Ika.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua dan semoga setiap anggota masyarakat berhak mendapatkan perlakuan yang sama tanpa menbeda-bedakan ras, agama, jenis kelamin, ataupun status ekonomi.
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
Alternatif Pemecahan Masalah yang Ditimbulakan Oleh Keanekaragaman
Dan Perubahan Budaya 1
1. Asimilasi 1
2. Self-Segretation ( Pemisahan Diri ) 1
3. Integrasi 1
4. Pluralisme 1
Sikap Kritis Toleransi, dan Empati Terhadap Hubungan Keanekaragaman
Dan Perubahan Sosial 1
Langkah-langkah Penangangan Sosial Budaya
Menuju Integrasi 2
1. Mengembangkan Konsensus 2
2. Mengembangkan Peran Struktur Masyarakat 2
3. Upaya Pemerintah Menciptakan Integrasi 2
Kesimpulan 3
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH YANG DITIMBULKAN
OLEH KEANEKARAGAMAN DAN PERUBAHAN BUDAYA
1. Asimilasi
Merupakan suatu proses melalui mana seorang meninggalkan tradisi budaya mereka sendiri untuk menjadi bagian budaya yang berbeda. Melalui asimilasi, kelompok-kelompok etnis yang berbeda secara berhadap dapat mengadopsi budaya dan nilai-nilai yang ada dalam kelompok besar masyarakat.
2. Self-Segregation ( Penisahan Diri )
Merupakan kebalikan dari asimilasi, ketika suatu kelompok etnis mengasingkan diri dari kebudayaan mayoritas. Dengan mengasingkan diri, interaksi antar kelompok menjadi sedikit sekali, atau bahkan tidak ada sehingga potensi timbulnya konflik antar kelompok-kelompok tersebut menjadi kecil.
3. Integrasi
Merupakan suatu keadaan ketika kelompok-kelompok etnis yang semula nerbeda-beda mulai beradaptasi dan bersikap konformitas terhadap kebudayaan mayoritas yang ada di dalam masyarakat.
4. Pluralisme
Merupakan suatu masyarakat dimana kelompok-kelompok subordinatif tidak harus mengorbangkan gaya hidup dan tradisi mereka , bahkan memiliki pengaruh terhadap kebudayaan masyarakat secara keseluruhan.
SIKAP KRITIS TOLERANSI, DAN EMPATI
TERHADAP HUBUNGAN KEANEKARAGAMAN
DAN PERUBAHAN SOSIAL
Sikap kritis yang harus dikembangkan dalam masyarakat antara lain :
1. Mengembangkan sikap saling mengahrgai ( toleransi ) nilai-nilai dan norma sosial yang berbeda-beda.
2. Meningkatkan sikap primordialisme, terutama yang menjurus pada sikap etnosentrisme ekstrimisme ( berlebih-lebihan).
3. Menegakkan supermasi hukum, artinya bahwa suatu peraturan formal harus berlaku pada semua warga negara tanpa memandang kedudukan sosial, ras, etnis, dan agama yang mereka anut.
4. Mengembangkan rasa nasionalisme terutama melalui penghayatan wawasan berbangsa dan bernegara namun menghindarkan sikap chauvinisme yang akan mengarah pada sikap ekstrim dan menutup diri akan perbedaan kepentingan dengan masyarakat yang berada di negara-negara lain.
5. Menyelesaikan semua konflik dengan cara yang akomodatif melalui mediasi, kompromi, dan adjudikatif.
6. Mengembangkan kesadaran sosial dan menyadari peranan bagi penyelenggara keanekaragaman secara formal.
Toleransi sosial adalah sikap yang menghargai perbedaan-perbedaan sosial yang terdapat dalam masyarakat. Sedangkan empati adalah keadaan mental yang membuat seseorang merasa atau mengidentifikasi dirinya sama dengan orang atau kelompok lain. Jadi empati sosial adalah suatu keadaan ketika seseorang berusaha memahami perbedaan-perbedaan sosial yang ada dalam masyarakat dengan cara menempatkan dirinya sebagai individu atau kelompok yang berbeda tersebut.
LANGKAH-LANGKAH PENANGANAN SOSIAL BUDAYA
MENUJU INTEGRASI
1. Mengembangkan Konsensus
Konsensus adalah kesepakatan bersama antara anggota-anggota sejumlah kelompok atau masyarakat tertentu.
2. Mengembangkan peran struktur masyarakat
Perlu dikembangkan peran struktur masyarakat yang bersifat saling menyilang ( cross- cutting ciffiliations ). Perbedaan-perbedaan suku bangsa, agama, daerah, dan pelapisan sosial yang saling silang menyilang satu sama lain akan menghasilkan suatu keanggotaan yang bersifat silang-menyilang pula.
3. Upaya pemerintah menciptakan integrasi
Upaya yang telah dilakukan pemerintah untuk menciptakan dan mepertahankan integrasi di Indonesia adalah sebagai berikut :
a. Melakukan perpindahan penduduk secara terprogram melaluio transmigrasi, khususnya dari Jawa, Bali dan Madura ke berbagai pulau di Indonesia yang di pandang masih jarang penduduknya dan memiliki potensi ekonomi yang besar.
b. Membuka daerah-daerah yang terisolir melalui pembangunan sarana transportasi dan komunikasi di darta, laut dan udara.
c. Menerapkan otonomi daerah
d. Pemerataan pendidikan merupakan lengkah yang strategia, sebab melalui pendidikan akan di tanamkan sikap-sikap positif seperti toleransi, kerjasama, demokrasi dan nilai-nilai agama.
e. Pemerataan pembangunan di antaranya dengan membangun zona ekonomi.
f. Mendirikan sarana masyarakat sampai ke pelosok.
KESIMPULAN
Masalah konflik antara etnis sangat diperlukan penanganan indivudual dengan cepat, tepat, dan tegas supaya masalah konflik individual tidak merambat menjadi konflik sosial. Diperlukan sikap dasar budaya sendiri hanya akan memperkuat dinding pemisah antar golongan. Sudah saatnya setiap warga masyarakat bersikap terbuka dan mau menerima kebudayaan orang lain. Nilai-nilai positif dari budaya orang lain harus kita timba dan pelihara demi kepentingan dan kemajuan bersama.