KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karenja berkat rahmatnya makalah ini dapat selesai. Pendidikan multikultural yang menekan pada konsep multikulturalisme yang memandang kesetaraan kebudayaan tanpa menghilangkan kekhususan budaya lokal.
Multikulturalisme membangun kesadaran tentang pentingnya kelompok-kelompok etnis dan budaya memiliki kemampuan untuk berinteraksi dalam ruang bersama. Dengan pendidikan multikultural diharapkan sikap empati dan toleransi dari masing-masing anggota , dan kelompok yang berbeda akan semakin kuat dan terwujud dalam kehidupan berbangsa yang Berbhineka Tunggal Ika.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua dan semoga setiap anggota masyarakat berhak mendapatkan perlakuan yang sama tanpa menbeda-bedakan ras, agama, jenis kelamin, ataupun status ekonomi.
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
Pembahasan 1
Kesimpulan 3
PEMBAHASAN
SUKU BANGSA
Diferensiasi sosial yang lebih lias daripada adalah suku bangsa. Suku bangsa adalah golongan sosial yang dibedakan dari golongan sosial lainnya. Menurut Koentjaraningrat, suku bangsa adalah kolompok masyarakat dengan corak kebudayaan yang khas (1996) dia mengemukakan bahwa :
“Suku bangsa adakah golongan manusia yang terikat oleh kesadaran dan dari diri mereka akan kesatuan kebudayaan mereka sehingga kesatuan kebudayaan tidak ditentukan oleh orang luar melainkan oleh warga kebudayaan yang bersangkutan”.
Indonesia memiliki banyak suku bangsa dengan perbedaan-perbedaan kebudayaan. Menurut Hidret Greertz (1981), di Indonesia terdapat 300 suku bangsa dan menggunakan kurang lebih 250 bahasa daerah. Kriteria yang menentukan batas-batas dari masyarakat suku bangsa adalah sebagai berikut :
a. Kesatuan masyarakat yang dibatasi oleh satu desa atau lebih.
b. Kesatuan masyarakat yang baru batasnya ditentukan oleh identitas penduduk sendiri.
c. Kesatuan masyarakat yang ditentukan oleh wilayah geografis ( secara fisik ).
d. Kesatuan masyarakat yang ditentukan oleh kesatuan ekolusis.
e. Kesatuan masyarakat dengan penduduk yang mempunyai pengalaman sejarah yang sama.
f. Kesatuan penduduk yang interaksi diantara mereka sangat dalam.
g. Kesatuan masyarakat dengan sistem sosial yang seragam.
Diantara suku-suku bangsa di Indonesia terdapat persamaan mendasar, yaitu :
a. Kehidupan sosial yang berdasarkan kekeluargaan
b. Hukum adat
c. Sistem hak milik tanah dan
d. Kekerabatan, adat perkawinan, serta persekutuan bermasyarakat.
Misalkan diambil sebagai contoh :
“ Kesatuan kebudayaan suku bangsa Sunda tidak ditentukan oleh orang-orang Sunda sendiri karena mereka mempunyai kesadaran adanya keseragaman budaya diantara mereka”.
M.A Jaspan (1959) menyatakan bahwa :
Masyarakat Indonesia terdiri atas 366 suku bangsa, pernyatuan ini menggunakan patokan / kriteria yang didasarkan pada bangsa, daerah, kebudayaan, dan susunan masyarakat.
Pada hal ini Juspan merinci suku bangsa tersebut sebagai berikut :
a. Sumatra 49 suku bangsa
b. Jawa 7 suku bangsa
c. Kalimantan 73 suku bangsa
d. Sulawesi 117 suku bangsa
e. Nusa Tenggara 30 suku bangsa
f. Maluku 41 suku bangsa
g. Papua 366 suku bangsa
Primordialisme diartikan sebagai paham / ide dari anggota masyarakat yang mempunyai kecendrungan untuk berkelompok sehingga terbentuk suku-suku bangsa. Selain itu juga dapat berupa pengelompokan dibidang lain seperti ideologi, agama, dan kepercayaan.
KESIMPULAN
Setiap kelompok atau anggota memiliki atau bersuku bangsa yang berbeda-beda. Demikian juga pada suku bangsa tersebut masing-masing memiliki kebudayaan dan adat istiadat yang berbeda-beda pula.
Suatu suku bangsa juga mempunyai corak karakteristik yang khas. Suku bangsa juga merupakan golongan manusia yang terikat oleh kesadaran dan jati diri. Mereka akan kesatuan kebudayaan mereka sendiri atau masing kelompok mempunyai kebudayaan yang berbeda-beda.