KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat yang Maha Kuasa atas rahmat dan karunia-Nya, makalah tentang Ciri-ciridan Macam-macam Ahlaq Terpuji dan Tercelaini dapat kami selesaikan.
Makalah ini telah kami buat dengan sebaik mungkin. Kami juga berharap pada teman-teman agar dapat mempelajari isi dari makalah ini dengan baik.
Akhirnya, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memantu. Saran dan kritik yang membangunakan kami terima dengan hati terbuka agar dapat meningkatkan kualitas makalah ini.
Oku Timur, Oktober 2010
BAB I
PENDAHULUAN
A. Tujuan
Tujuan kami menyusun makalah ini adalah :
- Menambah wawasan dan pengetahuan bagi kita
- Menjadikan makalah ini sebagai motivasi dalam belajar dan supaya lebih aktif dalam mengikuti pelajaran.
B. Permasalahan
Permasalahan yang akan kita bahas adalah :
- Macam-macam perilaku terpuji (Khusnuz-zan), dan
- Macam-macam Prilaku Tercela (Riya, Aniyaya, dan Diskriminasi)
C. Batas Masalah
Materi-materi yang kami ambil ini berdasarkan buku Aqidah Akhlak Kelas X pada Bab VI dan VII.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian dan Macam-macam Prilaku Terpuji (Khusnuz-zan)
1. Pengertian Prilaku Terpuji (Khusnu-zan)
Khusnuz-zan berasal dari dua kata “Hasuna” artinya baik dan “Zannun” artinya prasangka. Khusnuz-zan berarti prasangka baik. Dalam keseharian Khusnuz-zan sering di sebut positive thinking. Khusnuz-zan berarti berprasangka baik atau berfikiran bersih rehadap prilaku sikap, dan ucapan orang lain.
Islam mengajarkan untuk bertabayyun (klarifikasi) dalam setiapinformasi yang di terima. Sesuai dengan firman Allah Q.S. Al-Hujarat/ 49 :6.
Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman ! Jika seseorang yang fasik datang kepadamu membawa suatu berita maka telitilah kebenarannya, agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan (kecerobohan) , yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu”. (Q.S. Al-Hujarat / 49 : 6).
Tentunya semua berita harus kita klarifikasi, klarifikasi sumber berita hanya dilakukan bagi orang fasik yaitu orang yang suka berbuat dosa dan kerusakan, tentunya juga harus mempertimbangkan akal dan kata hati. Bagi mereka yang suka berfikir positif, kejatuhan / kegagalan dalam berusaha merupakan suatu keberhasilan yang tertunda. Oleh karena itu orang yang selalu berfikir positif , mereka selalu positif dan percaya diri.
Berprasangka baik tidak di lakukan terhadap manusia saja, namun berprasangka baik juga dilakukan terhadap Allah. Segala kejadian yang menimpa manusia hendaknya dapat di ambil hikmahnya yang baik menurut manusia belum tentu baik menurut Allah. Demikian juga yang buruk menurut manusia belum tentnu buruk di mata Allah.
Larangan berprasangka buruk terhadap Allah tercantum dalam Q.S Ali Imran / 3 : 154, yang artinya :”Mereka menyangka yang tidak benar terhadap Allah seperti sangkaan jahiliyah. Mereka berkata ‘Adakah sesuatu yang dapat kita perbuat dalam urusan ini ? Katakanlah (Muhammad “Sesungguhnya segala urusan itu di tangan Allah).
2. Macam-macam Prilaku Terpuji
a. Ar-Rahman , yaitu rasa belas kasihan dan lemah lembut.
b. Al-Afuww, yaitu pemaaf dan mau bermusyawarah.
c. Amanah, yaitu percaya dan mampu menepati janji.
d. Anisatun, yaitu manis muka dan tidak sombong.
e. Khusuk dan tadarru, yaitu tekun dan merendahkan diri di hadapan Allah.
Haya yaitu malu kalau diri ini tercela dan malu di hadapan Allah. Jika melakukan perbuatan maksiat.
f. Ikhwan dan Islah, yaitu persaudaraan dan perdamaian khususnya antara orang beriman.
g. As-Salihat, yaituberbuat baik atau berasal saleh.
h. As-Sabru, yaitu sabar
i. At-Ta’awun yaitutolong-menolong.
3. Macam-macam Prilaku Tercela
a. Riya’
Berasal dari kata ‘ar’a yaitu memperlihatkan. Riya artinya menampakkan ibadah dengan maksud agar dilihat orang agar mendapat pujian. Riya berhubungan dengan penglihatan.
Contoh :
Berniat melakukan sesuatu bukan karena Allah tetapi ingin di puji orang. Sum’ah yaitu menyebutkan suatu perbuatan agar orang lain mengetahui suatu perbuatan agarorang lain mengetahuinya. Menurut ahli kasyaf sikap riya dan sum’ah itu merupakan sikap yang mengantarkan seorang kepada ketidak ihklasan.
Tanda-tanda berbuat riya’
a. Suka memamerkan amal
b. Orang yang merasa puas dengan sesuatu yang belum pernah ia kerjakan
c. Riya’ muncul setelah ikhlas
d. Tidak beramal karena manusia
e. Memamerkan amal ibadah secara tersirat (halus)
f. Suka menonjolkan aib orang lain
g. Membicarakan sesuatu yang berhubungan denganibadah yangdilakukannya.
h. Orang yang selalu menjaga kedudukan dan pangkat.
i. Menuntut ilmu demi popularitas
j. Berpura-pura tawadhu
Menurut Ali bin Abi Thalib ra, ada 4 tanda lainnya:
1. Malas beramal atau beribadah jika sendirian
2. jika di depan orang lain rajinberamal atauberibadah
3. Jika di puji,semakin banyak amal yang dilakukannya
4. Jika tak ada yang memuji maka ia malas dan makin berkurang amalnya.
Tanda-tanda orang sum’ah adalah :
1. Isi pembicaraannya bermaksud untuk memperdengarkan amal kebaikan dan kelebihan dirinya.
2. Kata-kata yang diucapkan di rangkai sedemikian rupa, sehingga memberi kesan bahwa dirinya baik, banyak melakukan amal shaleh dan memiliki kelebihan.
3. Jika di puji semakin kurangsenang hatinya,dankian rajin memperdengarkan amalan dan kelebihannya.
Hal atau perbuatan yang bukan termasuk riya’:
1. Seseorang yang beramal dengan ikhlas, namun mendapat pujian dari manusia tanpa ia kehendaki.
2. Beramal karena tujuan memberikan teladan bagi orang lain.
3. Menyembunyikan dosa dan tidak membeberkannya.
Berikut ini akibat perbuatan riya’ menurut beberapa sumber, di antaranya adalah :
1. Dapat mengakibatkan dosa besar
2. Akan menggugurkan pahala
3. Mengurangi pahala
4. Menimbulkan fitnah atau ejekan orang lain.
B. Aniyaya (Zalim)
Aniyaya dalam bahasa arab adalah zalim (az-zulmu) artinyatidak adil. Dalam kamus besar B. Indonesia aniaya di artikan sebagai perbuatan bengis, sepertti penyiksaan, penindasan dan memperlakukan orang sewenang-wenang.Definisi dzalim menurut Al-Qur’an adalah tidakmau bertaubat.
Dzalim dapat dibagi menjadi beberapa macam, yaitu
a. Kedzaliman yang paling zalim yaitu syikrik kepada Allah.
b. Kedzaliman manusia terhadap dirinya
c. Kedzaliman seseorang terhadap orang lain.
Hasan Al-Basri menyatakan bahwa ada dua sifat pada diri seseorang hamba yang apabila keduanya di perbaiki. Sifat lainnya akan menjadi baik yaitu cenderung pada kedzaliman dan melampaui batas dalam menikmati rejeki. Firman Allah dalam Surat Hud ayat 11-13 :
Dan janganlah kamu cenderung kepada orang yang dzalim yang menyebabkan kamu disentuh api neraka.
Cara menghindari perbuatan yang dzalim hendaknya mengingat sifat Allah yang maha adil. Tegak di atas kebenaran yang adil semata-mata karena Allah.
C. Diskriminasi
Yaitu pembedaan perlakuan terhadap sesama warga negara. Diskriminasi berasal dari bahasa Inggris ‘Discrimination” yang artinya perbedaan / sifat memilah dan memilih.
Yang termasuk ahlaq tercela :
- An-nani’ah yaitu egois
- Bukhlu yaitu kikir
- Butan yaitu berdusta
- Khianat yaitu ingkar janji
- Jubn yaitu pengecut
BAB III
KESIMPULAN
Jadi, kesimpulan kami mengenai macam-macam prilaku terpuji dan tercela adalah prilaku terpuji dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari kurang teratur dan mungkin sulit. Namun prilaku tercela sering terjadi di masyarakat. Itu semua karena kurangnya kesadaran pada diri umat Islam.
DAFTAR PUSTAKA
Drs. H. Sah Saputra Thoyib, M.Pd dan Drs. H. Wahyudin, M.Pd. 2008. Pendidikan Agama Islam Aqidah Akhlaq.