KATA PENGANTAR
Perubahan social ekonomi dan politik yang terjadi ahkir-akhir ini telah menimbulkan dampak yang sangat komplek bagi kehidupan seluruh lapisan masyarakat. Sebagai warga masyarakat, kitapun harus menghadapi dengan menghadapi perubahan itu sebagai suatu proses dalam menuju masyarakat Indonesia yang baru dan modern.
Sebagaimana warga masyarakat lainnya. Para mahasiswa tentu mengalami Kompleksitas tersebut dalam kehidupannya sehari-hari, oleh karena itu hadirnya mata pencarian sosiologi sebagai ilmu yang mempelajari, hubungan-hubungan social dalam masyarakat dan aspek-aspeknya, akhirnya kami sangat mengharapkan kritik dan saran demi menyempurnakan makalah ini, semoga makalah ini dapat bermanfaat dari para pembaca. Terima kasih. 25-10-2012 penulis Risma Erpayani dan Heny Saputri.
DAFTAR ISI
Halaman Judul i
Kata Pengantar ii
Daftar Isi iii
BAB I 1
a. Pendahuluan 1
BAB II 2
a. Pembahasan hakekat masyarakat 2
b. Pengertian masyarakat dan struktur social 2
c. Pandangan Filosopis tentang Hakekat masyarakat 2
d. Hubungan masyarkat dan pendidikan 3
BAB III 5
a. Pengertian Masyarakat dan kota 4
b. Ciri-ciri masyarakat dan kota 4
PENUTUP 5
BAB I
PENDAHULUAN
Masyarakat adalah suatu perwujudan kehidupan bersama manusia, di dalam masyarakat suatu lembaga kehidupan manusia berlangsung pula keseluruh proses perkembangan kehidupan dengan demikian masyarakat dapat di artikan sebagai wadah atau medan tempat berlangsungnya antar aksi warga masyarakat itu, tetpi masyarakat juga dapat di artikan sebagai subjek perwujudan masyarakat dengan semua sifat watak dalam suatu Negara dan Manifostasi tentu atau keseluruhan, bukaklah seorang atau tidak selalu terlibat dalam proses dan Mekanisme masyarakat itu.
BAB II
a. PEMBAHASAN HAKIKAT MASYARAKAT
Masyarakat adalah suatu perwujudan kehidupan bersama manusia, dalam masyarakat berlangsung proses kehidupan social. Proses antar hubungan dan antar aksi, dengan demikian masyarakat dapat di artikan suatu wadah atau medan tempat berlangsungnya antar aksi dengan demikian masyarakat dapat diartikan sebagai wadah atau medan tempat berlangsungnya antar aksi warga masyarakat itu. Untuk mengerti bentuk dan sifat masyarakat dalam mekanismenya ada ilmu masyarakat (sosiologi) agar lebih baik apa bila ia mengenal masyarakat di mana ia menjadi bagian dari padanya karena tuap-tiap pribadi tidak saja menjadi masyarakat secara pafis.
b. PENGERTIAN MASYARAKAT DAN STRUKTUR SOCIAL
Prof. Robwrt W. Richey dalam bukunya : Palanning for teaching an introduction to education” istilah masyarakat dapat di artikan sebagai suatu kelompok manusia yang hidup bersama di suatu wilayah dengan tata cara berfikir dan bertindak relative. Berdasarkan pengertian (relative) luas wilayahnya dan meliputi (relative) banyak anggota dan warganya, oleh karena itu jumlahnya yang relative besar akan menjadi pula “ masyarakat” di dalam masyarakat tersebut.
Dari pejabat-pejabat tinggi Negara pengusaha-pengusaha besa, kaum cerdik, pandai sampai buruh-buruh kecil. Jarka social diantara mereka sedemikian rupa, sehingga terbentuklah apa yang di kenal dengan kelas social. Secara umum kelas social di dalam masyarakat ini terbagi atas
1. Kelas atas (upper class)
2. Kelas menengah (Middle class)
3. Kelas bawah (lower class)
c. PANDANGAN FILOSOFI TENTANG HAKIKAT MASYARAKAT
Sejawah perkembangan masyarakat adalah sejarah adanya manusia dan peradaban jadi, manusia adalah subjek di dalam masyarakat dan masyarakat pasti di hubungkan dengan fungsi dan kedudukan manusia di dalam masyarakat. Teori-teori tentang hakikat masyarakat yang berkembang dan dianut dunia pada umumnya adalah :
1. Teori Atomistik
Pada periode masyarakat sebelum terbentuknya Negara seperti yang kita kenal sekarang manusia sebagai peribadi adalah bebas dan independent.
2. Teori Organisme
Pada dasarnya individu di lahirkan dan berkembang di dalam masyarakat. Manusia lahir serba lemah, lahir dan batin. Keadaannya dan perkembangannya sangat tergantung kepada orang lain.
3. Teori Integralistik
Menurut teori ini meskipun masyarakat sebagai lembaga yang mencerminkan ke bersamaan di dalam masyarakat jelas bahwa peribadi manusia adalah realita di dalam masyarakat, seperti halnya realita di antara bangsa-bangsa di dunia dan komplementatif.
d. HUBUNGAN MAYSARAKAT DAN PENDIDIKAN
Untuk melaksanakan antar hubungan dan antara aksi di dalam masyarakat tiap individu memerlukan kesadaran-kesadaran nilai dan percakapan-percakapan tertentu. Untuk itu pasti di perlukan proses pengetahuan, belajar, baik lewat pengalaman sehari-hari maupun lewat pendidikan formal. Sebagai mana kita ketahui baik melalui ilmu jiwa maupun ilmu pendidikan.
Sedemikian besar pengaruh masyarakat atau lingkungan keseluruh terdapat perkembangan keperibadian di akui oleh teori konfigurasi bahkan lebih-lebih oleh aliran emprisme dan pragmatisme di lain pihak, seorang mungkin berpendapat bahwa “ Pendidikan ialah metode fundamental untuk memajukan dan memperbaharui masyarakat.
Apek-aspek kebudayaan did lam masyarakat seperti ilmu pengetahuan, hokum dan nilai-nilai hanya mungkin di mengerti oleh warga masyarakat yang berpendidikan. Hubungan masyarakat dan pendidikan sangat bersifat korelatif bahkan seperti telur dan ayam.
Masyarakat maju karena pendidikan dan pendidikan yang maju hanya akan di temukan dalam masyarakat yang maju pula., Bagaimanapun kita harus menyadari kedudukan manusia baik sebagai pribadi maupun masyarakat keseluruhan adalah bersfungsi sebagai subjek. Manusia sebagai subjek ialah yang menyadari dirinya untuk apa dan bagaimana ia hidup.
BAB III
A. Pengertian Masyarakat Desa dan Kota
Masyarakat desa adalah masyarakat yang kehidupannya masih banyak di kuasai oleh adat istiadat lama. Adat istiadat adalah sesuatu aturan yang sudah mantap dan mencakup segala konsepsi system budaya yang mengatur tindakan atau perbuatan manusia dalam kehidupan social hidup bersama, kerja sama dan berhubungan erat secara tahan lama.
Masyarakat modern / kota adalah masyarakat yang sebagian besar warganya mempunyai Orientasi nilai budaya yang terarah dalam kehidupan peradaban masa kini, pada umumnya masyarakat moder tinggalnya di daerah perkotaan, sehingga di sebut masyarakat kota namun tidak semua masyarakat kota tidak dapat disebut masyarakat modern, sebab orang kota tidak memiliki orientasi mada kini, misalnya gelandangan.
B. Ciri-Ciri Mayarakat Desa dan Kota
Ciri-ciri masyarakat desa antara lain :
1. Kehidupan tergantung pada alam
2. Anggotanya saling menganal
3. Sifatnya gotong royong erat
4. Penduduknya sedikit
5. Lingkungan dan orientasi terhadap alam desa berhubungan erat dengan alam
6. Umumnya mata pencariannya adalah petani
7. Kepadatan penduduknya lebih rendah
8. Dalam segi keluarga, rasa kesantunan dalam masyarakat desa sangat kuat
9. Tolong menolong dalam masyarakat sangat luas.
Ciri-ciri masyarakat kota antara lain :
1. Tingkat pendidikan formal pada umumnya tinggi dan merata
2. Hukum yang berlaku adalah hukum tertulis yang sangat kompleks
3. Kehidupannya tidak tergantung pada alam
4. Anggotanya tidak saling mengenal karena banyak kepentingan perindividu
5. Penduduknya padat
6. Umumnya mata pencariannya di perusahaan
7. Dalam segi keluarga rasa kesantunan dalam masyarakat sangat rendah
8. Sifat gotong royong rendah
PENUTUP
Kesimpulan dari uraian di atas dapat di ambil kesimpulan :
1. Bahwa masyarakat desa adalah masyarakat yang kehidupanya masih di kuasai oleh adapt istiadat
2. Desa memiliki 3 unsur :
Daerah, letak dan tata kehidupan