KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas berkat rahmat dan hidayah-Nya serta inayah-Nya kami selaku penyusun Makalah ini berharap semoga makalah ini bisa menjadi penerang bagi penggunaan buku ini, seperti kata pepatah “Tiada Ilmu Suluh” (Ilmu Adalah Penerang Bagi Kita).
Makalah ini dirancang sebagai suatu rangkaian uraian yang saling berkaitan, mendalam, dan bertahap tentang satu pokok bahasan. Uraian ini memperlihatkan bahwa kegiatan belajar tidak bisa dilakukan secara serentak, singkat dan spontan.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, segala saran dan kritik yang akan menjadi masukkan yang sangat berharga. Semoga makalah ini bermanfaat.
Gumawang, Oktober 2012
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul i
Kata Pengantar ii
Daftar Isi iii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan 1
C. Masalah 1
BAB II PEMBAHASAN 2
CIRI-CIRI MASYARAKAT MADANI
A. Konsepsi Masyarakat Madani (Civil Society) 2
B. Kriteria Masyarakat Madani 3
C. Menuju Masyarakat Madani 3
BAB III PENUTUP 4
A. Kesimpulan 4
B. Saran 4
C. Pertanyaan 4
Daftar Pustaka 5
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sungguhnya istilah masyarakat madani merujuk pada Kota Madinah, sebuah kota yang sebelumnya bernama Yatsrib di Wilayah Arab, dimana masyarakat tersebut hidup dibawah kepemimpinan Nabi Muhammad SAW dan membangun sebuah peradaban yang tinggi pada zamannya.
Menurut Nucholis Majid. “Madinah”berasal dari bahasa Arab “Madaniyah” yang berarti peradaban. Karena itu masyarakat madani diasosiasikan dengan “Masyarakat beradab”.
Masyarakat madani sendiri lebih popular di Indonesia untuk menerjemahkan istilah Civil Society.Istilah tersebut juga merupakan padanan lain yang sering digunakan untuk masyarakat kota, masyarakat warga, masyarakat beradab, masyarakat sipil dan masyarakat berbudaya.
Secara sosiologis, jika merujuk pada istilah Society dalam bahasa Indonesia berarti masyarakat.
B. Tujuan
Tujuan secara umum untuk mengenal dan mengetahui dan menambah wawasan bagaimana cirri-ciri masyarakat madani.
Tujuan secara khusus untuk memenuhi tugas pelajaran PKN.
C. Masalah
Permasalahan dalam makalah ini adalah bagaimana terjadinya konsepsi dan karakteristik masyarakat madani.
BAB II
PEMBAHASAN
CIRI-CIRI MASYARAKAT MADANI
A. Konsepsi Masyarakat Madani (Civil Society)
Membangun masyarakat madani merupakan dari upaya melewati masa transisi menuju demokrasi. Jika demokrasi mengukur pada sanubari setiap warga Negara. Ciri-ciri akan Civil Society yang kuat dan efektif dapat diwujudkan.
Istilah masyarakat madani, Civil Society diterjemahkan ke dalam istilah-istilah lain seperti Masyarakat sipil, masyarakat kewargaan, masyarakat warga, masyarakat beradab atau masyarakat berbudaya.
Kekuatan masyarakat madani terletak pada sisi substansinya, yaitu sebagai rival yang tepat ketika Negara mengembangkan korparatisnya. Realitas politik yang terjadi pada Negara kita dan Negara-negara yang dominant, entitas yang dibenarkan mengatur masyarakat sesuai visi dan keabsahannya.
Sementara itu, konsep masyarakat madani yang diabstraksikan para ahli memiliki indicator sebagai identitas karakter yang dimiliki untuk bisa mengidentifikasi ada tidaknya perkembangan masyarakat madani. Yaitu :
Pertama : Sifat Partisipatif, yaitu masyarakat madani tidak akan menyerahkan seluruh nasibnya pada Negara, tetapi mereka menyadari bahwa yang akan dominant menentukan masa depan mereka haruslah berawal dari diri sendiri.
Kedua : Otonomi, yaitu selain sebagai masyarakat partisipatif masyarakat madani juga memiliki karakter mandiri, yaitu dalam mengembangkan dirinya tidak tergantung dan menunggu bantuan Negara.
Ketiga : Tidak bebas nilai seluruh komponen masyarakat madani memiliki ketertarikan terhadap nilai-nilai yang merupakan kesepakatan hasil musyawarah demokratis (Bukan Sekedar Konsekuensi).
Keempat : Merupakan bagian dari system struktur non-dominatif (Plural), yaitu meskipun eksistensinya yang partisipatif dan otonom terhadap kekuatan Negara, namun masyarakat madani adalah bagian dari komponen-komponen Negara.
Kelima : Termanifestasinya dalam organisasi, yaitu prinsip-prinsip organisasi dipegang oleh masyarakat madani sebagai perwujudan identitasnya secara material.
B. Karakteristik Masyarakat Madani
Karakteristik masyarakat madani tersebut adalah adanya Free Publik, Shere, demokrasi, toleransi, pluralisme dam kemudian social (Social Sphere) dan keberadaban.
a. Free public Sphere
Yaitu ruang public yang bebas sebgai sarana dalam mengemukakan pendapat
b. Demokrasi
Merupakan satu identitas yang menjadi penegak wacana masyarakat madani, dimana dalam menjalani kehidupan warga Negara memiliki kebebasan penuh untuk menjalankan aktivitas keseharian.
c. Toleran
Adalah suatu sikap yang dikembangkan dalam masyarakat madani untuk menunjukkan sikap saling menghargai dan menghormati aktivitas yang dilakukan oleh orang lain
d. Pluralisme
Sebuah prasyarat penegak masyarakat madani
e. Keadilan Sosial (Social Justice)
Untuk menyebutkan keseimbangan dan pembagian yang proporsional terhadap hak dan kewajiban setiap warga Negara yang mencakup seluruh aspek kehidupan.
C. Menuju Masyarakat Madani
Sistem politik suatu Negara senantiasa akan berhubungan dengan ruang public, yaitu kehidupan yang berkaitan dengan orang kebanyakan atau rakyat.
Soeseno mengemukakan bahwa terwujudnya masyarakat madani sebagian berjalan dengan sendirinya, tetapi sebagian juga tergantung pada keputusan-keputusan politik di tingkat structural, karena itu perlu penciptaan kondisi yang kondusif.
Menuju masyarakat merupakan wujud masyarakat yang memiliki keteraturan hidup dalam suasana perkehidupan yang mandiri, berkeadilan dan sejahtera.
Masyarakat madani mencerminkan tingkat kemampuan dan kemajuan masyarakat yang tinggi untuk bersikap dan partisipatif dalam menghadapi berbagai persoalan hidup.
BAB II
PENUTUP
A. Kesimpulan
Masyarakat madani yaitu suatu masyarakat yang didasarkan pada hukum dan hidup berbeda, hal ini berbeda dengan bentuk masyarakat yang belum terorganisir dan belum teratur.
Banyak istilah diperkenalkan untuk menyebarluaskan gagasan tentang masyarakat madani, diantaranya adalah masyarakat sipil, masyarakat warga. Walaupun istilah tersebut berbeda-beda, namun bentuk masyarakat yang dimaksudkan oleh beberapa pemikir tersebut sama, yaitu masyarakat yang menghargai keragaman (Pluralisme), kritis dan partisipatif dalam berbagai persoalan social dan mampu mandiri.
B. Saran
Setelah selesainya makalah ini, disana sini banyak kekurangan dari benarnya. Maka kami selaku penyusun makalah ini berharap kritik dan saran-sarannya yang sifatnya membangun. Karena kami selaku penyusun masih dalam tahap belajar. Atas saran-sarannya kami mengucapkan terima kasih dan semoga makalah ini berguna bagi penyusun dan pembacanya.
DAFTAR PUSTAKA
Adi, Suryadi. 2002.Masyarakat Madani: Pemikiran, Teori dan Relevansinya dengan Cita-cita Reformasi. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Arifin Rahman. Sistem Politik Indonesia Dalam Perspektif, Struktural dan Fungsional. Surabaya, SIC.1998