KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan limpahan rahmat dan ridho-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah tentang ASEAN ini tepat pada waktunya.
Makalah dengan tema “ASEAN” ini kami buat guna menyelesaikan tugas mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dan merupakan rangkuman dari materi pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan tentang ASEAN.
Dalam pembuatan makalah ini kami telah berusaha semaksimal mungkin agar makalah ini dapat sempurna. Namun, kami menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan. Untuk itu, kami mohon kritik dan saran yang membangun demi sempurnanya makalah ini.
Akhirnya kami berharap makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua. Amin…
Penyusun
ABSTRACT
This Study is trying to investigate the pattern of relationship between the development of tourism industry and the economic growth in major ASEAN countries namely Malaysia, Thailand, Singapure and Indonesia. Precisely, this study attempts to test the hypotheses that tourism development as a cause to economic growth ( Tourism-Led Economic Growth-TLG) or the economic growth as a cause to tourism development (Economic growth led tourism-GTL). An econometric analisis which applied the cointegration test and granger causality analysis is employed to clarify these issues. Results of the study have shown that there is only one way relationship between tourism development and economic growth in these countries. For Thailand and Indonesian the economic growth is the leading factor to the tourism development (GLT) whereas in Malaysia and Singapore the tourism development is the leading factor to the economic growth (TLG).
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
ABSTRAK iii
DAFTAR ISI iv
LAMBANG ASEAN v
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan 1
BAB II PEMBAHASAN 2
2.1. Sejarah 2
2.2. Struktur Organisasi ASEAN sebelum berdirinya ASEAN 4
2.3. Peran Indonesia dalam ASEAN 5
2.4. Sekretariat ASEAN 5
BAB III PENUTUP 7
A. Kesimpulan 7
B. Saran 7
DAFTAR PUSTAKA 8
BIOGRAFI PENULIS 9
LAMBANG ASEAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Terbentuknya ASEAN didasari oleh adanya kepentingan-kepentingan bersama dan masalah bersama di Asia Tenggara. Dengan terbentuknya ASEAN akan memperkukuh ikatan solidaritas, terciptanya perdamaian, dan kerjasama yang saling menguntungkan di antara mnegara-negara di Asia Tenggara.
B. Rumusan Masalah
1. Pada tanggal berapakah ASEAN didirikan?
2. Apa saja tujuan ASEAN?
3. Dalam hubungan eksternal, apa Visi ASEAN pada tahun 2020?
4. Apa saja yang termasuk kerjasama politik dan keamanan?
5. Terdiri dari berapa Neagra anggota ASEAN?
6. Pada tanggal berpaa mengenai pembebasan Visa?
C. Tujuan
Dalam pembahasan ini, saya sebagai penulis bertujuan agar para pembaca dapat memahami bagaimana kerjasama dengan negara-negara ASEAN, terutama dalam bidang politik, ekonomi, sosial dan budaya, serta dapat mengetahui terdapat beberapa negara dalam kerjasama ASEAN yang akan bekerja sama demi memajukan negara.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Sejarah
ASEAN didirikan oleh lima negara pemrakarsa, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand di Bangkok melalui Deklarasi Bangkok. Menteri luar negeri penanda tangan Deklarasi Bangkok kala itu ialah Adam Maiik (Indonesia), Narciso Rarnos (Filipina), Tun Abdul Razak (Malaysia), SL Rajaratnam (Singapura), dan Thanat Khoman (Thailand).
Isi Deklarasi Bangkok adalah sebagai berikut:
• Mempercepat pertumubuhan ekonomi, kemajuan sosial dan perkembangan kebudayaan di kawasan Asia Tenggara
• Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional
• Meningkatkan kerjasama dan saling membantu untuk kepentingan bersama dalam bidang ekonomi, sosial, teknik,ilmu pengetahuan, dan administrasi
• Memelihara kerjasama yang erat di tengah - tengah organisasi regional dan internasional yang ada
• Meningkatkan kerjasama untuk memajukan pendidikan, latihan, dan penelitian di kawasan Asia Tenggara
Brunei Darussalam menjadi anggota pertama ASEAN di luar lima negara pemrakarsa. Brunei Darussalam bergabung menjadi anggota ASEAN pada tanggal 7 Januari 1984 (tepat seminggu setelah rnemperingati hari kemerdekannya). Sebelas tahun kemudian, ASEAN kembali menerima anggota baru, yaitu Vietnam yang menjadi anggota yang ketujuh pada tanggal 28 Juli 1995. Dua tahun kemudian, Laos dan Myanmar menyusul masuk menjadi anggota ASEAN, yaitu pada tanggal 23 Juli 1997. Walaupun Kamboja berencana untuk bergabung menjadi anggota ASEAN bersama dengan Myanmar dan Laos, rencana tersebut terpaksa ditunda karena adanya masalah politik dalam negeri Kamboja. Meskipun begitu, dua tahun kemudian Kamboja akhirnya bergabung menjadi anggota ASEAN yaitu pada tanggal 16 Descmber 1996.
Timor Leste
Negara baru Timor Leste, yang merupakan koloni Portugis kemudian dianeksasi Indonesia, kini mendapatkan status pemerhati (observer) dalam ASEAN, setelah menuai protes dari berbagai negara ASEAN yang tidak mendukung masuknya Timor-Leste ke ASEAN, atas dasar rasa hormat kepada Indonesia. Awalnya, Myanmar menentang pemberian status observer kepada Timor-Leste karena dukungan Timor-Leste terhadap pejuang pro-demokrasi Myanmar Anng San Suu Kyi.
Sejak restorasi kemerdekaan Timor-Leste pada Mei 2002, ASEAN telah banyak membantu Timor-Leste. Timor-Leste telah diundang untuk hadir dalam beberapa pertemuan ASEAN. Meskipun begitu, Timor-Leste masih tetap berstatus observer. Mantan Menlu Timor Leste yang sekarang menjadi Presiden, Ramos Hora pernah menyatakan tidak berminat menjadi anggota ASEAN, karena Timor-Leste dinilai bukan negara Asia (Tenggara), melainkan negara Pasifik atau Australia. Berbeda dengan rekannya Xanana Gusmao yang menyatakan bahwa akan lebih menguntungkan bagi Timor Leste apabila berafiliasi dengan ASEAN dibandingkan dengan apabila bergabung dengan Pacific Islands Forum.
Perkembangan terakhir mengindikasikan bahwa Timor-Leste sangat berminat untuk menjadi anggota ASEAN. Bahkan Pemerintah Timor-Leste melalui Kementerian Luar Negerinya telah menargetkan bahwa Timor-Leste akan menjadi anggota ASEAN pada tahun 2012, hal ini sangat di dukung oleh pemerintah Indonesia juga negara-negara anggota ASEAN lainnya seperti Filipina, Malaysia, Thailand. Singapura dan lain-lain. Selain telah dibukanya Sekretariat Nasional ASEAN di Dili oleh Pemerintall Timor-Leste pada awal bulan Februari 2009 untuk mempersiapkan tahapan-tahapan menjadi keanggotaan ASEAN. juga Menlu Timor-Leste Zacarias dan Costa telah mengajukan aplikasi keanggotaan ASEAN secara resmi kepada Menlu Ri Marty Natateuawa di Jakarta pada tanggal 4 Maret 2011.
Tujuan dibentuknya ASEAN adalah :
1. Mempercepat pertumbuhan ekonomi dan kemajuan social budaya di Asia Tenggara
2. Memajukan perdamaian dan stabilitas regional Asia Tenggara;
3. Memajukan kerja sama dan saling membantu kepentingan bersama dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi;
4. Memajukan kerjasama di bidang pertanian, industri, perdagangan, pengangkutan, dan komunikasi;
5. Memajukan penelitian bersama mengenai masalah - masalah Asia Tenggara;
6. Memelihara kerja sama yang lebih erat dengan organisasi-organisasi internasional dan regional.
2.2. Struktur Organisasi ASEAN sebelum berdirinya ASEAN
a. ASA (Association of Southest Asia), dibentuk berdasarkan Deklarasi Bangkok tahun 1961 antara Malaysia, Thailand, dan Filipina.
b. Maphilindo yang beranggotakan Malaysia, Filipina, dan Indonesia pada tahun 1963.
Berdiri di tengah dekolonisasi Inggris yang kurang memuaskan Indonesia dan Filipina mengenai penggabungan Kalimantan Utara ke dalam Malaysia. Akhirnya kedua organisasi diganti dengan ASEAN tahun 1967 setelah terjadi perubahan yang dramatis di Indonesia akibat peristiwa G 30 S /PKI tahun 1965. Berdirinya ASEAN ditandai dengan ditandatanganinya Deklarasi Bangkok oleh lima menteri luar negeri negara-negara di Asia Tenggara. Berikut ini kelima menteri luar negeri tersebut.
a. Adam Malik, Menteri Luar Negeri Indonesia.
b. Tun Abdul Razak, Wakil Perdana Menteri/Menteri Pembangunan Nasional Malaysia.
c. S. Rajaratnam, Menteri Luar Negeri Singapura.
d. Narsisco Ramos, Menteri Luar Negeri Filipina.
e. Thanat Koman, Menteri Luar Negeri Thailand.
ASEAN sebagai organisasi memiliki tujuan berikut :
a. Mempercepat pertumbuhan ekonomi dan sosial budaya.
b. Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional.
c. Meningkatkan kerja sama dengan saling membantu di bidang ekonomi, sosial budaya, teknik, ilmu pengetahuan dan administrasi.
d. Bekerja sama dalam meningkatkan pertanian dan industri, perluasan perdagangan, penyempurnaan fasilitas komunikasi dan mempertinggi taraf hidup rakyat masing-masing negara.
e. Meningkatkan pengkajian wilayah Asia Tenggara.
f. Memelihara kerja sama yang erat dan berguna
Terdapat perbedaan tentang struktur organisasi ASEAN antara sebelum dan sesudah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN di Bali tahun 1976.
2.3. Reran Indonesia dalam ASEAN
Peran Indonesia sangat menonjol dalam organisasi ASEAN. Berikut ini beberapa contoh menunjukkan peran penting yang dilakukan oleh Indonesia dalam ASEAN.
a. Indonesia sebagai salah satu negara pelopor dan ikut nienandatangani Deklarasi Bangkok yang menandai berdirinya ASEAN.
b. Indonesia beberapa kali dipercaya sebagai tempat penyelenggaraan KTT ASEAN.
c. Indonesia secara aktif ikut menyempurnakan struktur organisasi ASEAN ketika KTT di Bali tahun 1976.
d. Memainkan peran yang aktif dalam penyelesaian masalah di Kamboja.
Indonesia menyelenggarakan Jakarta Informal Meeting (JIM) tahun 1988. Pertemuan ini dilanjutkan dengan Konferensi Internasional di Paris tahun 1989 yang diketuai bersama antara Prancis dan Indonesia (diwakili Ali Alatas).
e. Sekretariat tetap ASEAN ditetapkan di Jakarta, dan Letnan Jenderal Hartono Dharsono menjadi Sekretaris Jenderal ASEAN yang pertama.
f. Ikut aktif membantu menyelesaikan masalah Moro di Filipina. Sampai tahun 2007, ASEAN telah menyelenggarakan KIT sebanyak 13 kali. Lihat tabel 14.8 Pada tanggal 26 Agustus 2007 ASEAN telah mencanangkan Perjanjian Perdagangan Bebas dengan Cina, Jepang, Korea Selatan, India, Australia, Selandia Baru yang akan dilaksanakan pada tahun 2013, dengan pengukuhan Masyarakat Ekonomi ASEAN tahun 2015.
2.4. Sekretariat ASEAN
Salah satu hasil KTT ASEAN di Bali adalah menyetujui bahwa tempat sekretariat ASEAN di Jakarta,yang secara resmi mulai berfungsi tanggal 7 Juni 1976. Sekretariat ASEAN dikepalai oleh seorang sekretaris jendral yang diangkat oleh para Menlu ASEAN secara bergilir dengan masa jabatan dua tahun dan dibantu oleh staf regional serta staf local.
Semenjak berdirinya,ASEAN telah melaksanakan sebelas kali KTT. Dari KTT itu telah dihasilkandokumen-dokumen, yang terpenting diantaranya adalah sebagai berikut.
1) Deklarasi Kerukunan ASEAN (Declaration of ASEAN Concord).
2) Perjanjian Persahabatan dan Kerja Sama ASEAN (Treaty of Amity and Coorporation in Southeast Asia) di Bali
3) Deklarasi Zona Damai, Merdeka, dan Netralitas ( Zone of Peace, Freedom and Neutrality Declaration = ZOPFAN ) di Kuala Lumpur.
4) Deklarasi Singapura.
Dengan diawali penyataan, "Setelah mengkaji ulang perubahan tata hubungan politik dan ekonomi Intemasional pasca perang dingin serta Implikasinya". Maka ASEAN harus meningkatkan peranannya yang meliputi hal-hal berikut.
a) Kerjasama Bidang Politik dan Keamanan
ASEAN sepakat untuk menyambut semua Negara di kawasan Asia Tenggara menjadi pihak penandatanganan Treaty of Amity and Corporation in Southeas Asia (TAC)
b) Kerjasama Bidang Ekonomi
ASEAN sepakat untuk mewujudkan kawasan bebas ASEAN (AFTA) melalui CEPT (Common Effective Preferensial Tariff) Skema Tarif Prefferensi Efektif Bersama, sebagai mekanisme utamanya. CEPT dimulai tahun 1993 sampai dengan tahun 2006.
c) Kerja sama Luar Negeri
ASEAN akan meningkatkan hubungan kerja sama dengan mitra dialognya seperti Amerika, Jepang, dan MEE.
d) Kerja sama Fungsional
Perluasan study ASEAN yang pada akhirnya diarahkan pada berdirinya Universitas ASEAN.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan diadakannya kerjasama antara RI dan India diharapkan Indonesia dapat menjadi Negara yang lebih maju dalam segala bidang dan perdagangan dunia khususnya ASEAN dapat menjadi teladan bagi organisasi yang lainnya.
B. Saran
Bagi pembaca diharapkan dapat memahami tentang ASEAN dan kita sebagai warga negara Indonesia dapat menjalankan perdagangan dengan sejujur-jujurnya tidak ada korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).
Dan semoga Indonesia menjadi negara yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
DAFTAR PUSTAKA
Buku Kewarganegaraan 2 Menuju Masyarakat Madani.
http://mpra.ub.uni-muenchen.de/22457/...
http://ww/deplu.go.id/pages/asean.aspx ? IDP=68/-id...
http://archive.kaskus.us/thread/3438523...
Drs. H. Suharno Tri. 2003. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama