KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbilalamin, puji syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT berkat rahmat dan karunia-Nya, dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah sejarah tentang “Revolusi Perancis”.
Sesuai dengan judul yang telah disebutkan di atas dalam penulisan ini memaparkan mengenai peristiwa revolusi perancis, sebab terjadinya revolusi perancis, dampak revolusi perancis, serta materi-materi lain yang berkaitan dengan topik tersebut.
Tujuan dari penulisan makalah ini, selain untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Sejarah, juga saya lakukan sebagai bahan pembelajaran saya bersama siswa lain.
Namun di samping itu, saya menyadari betul bahwa dalam penulisan ini masih terdapat banyak kekurangan. Dan untuk itu saya mengharapkan kritik dan saran yang sekiranya membangun dari para pembaca sekalian agar kekurangan dalam penelitian ini dapat diperbaiki dan menjadi lebih sempurna untuk proses penambahan wawasan kita semua.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Rumusan Masalah 1
1.3. Tujuan Penulisan 1
1.4. Manfaat Penulisan 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Revolusi Perancis
2.2. Keadaan Eropa Sebelum Revolusi
2.3. Praktek Absolutisme di Perancis
2.4. Tokoh Penentang Absolutisme
2.5. Sebab-Sebab Terjadinya Revolusi
2.6. Dampak Revolusi
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perjalanan kehidupan masyarakat dunia dari masa lampau hingga masa kini pada hakikatnya telah mewariskan berbagai peristiwa.Semua peristiwa-peristiwa tersebut diupayakan untuk terus digali,disusun dan ditulis kembali fakta-fakta nya agar menjadi suatu catatan yang berharga dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara.
Peristiwa Revolusi Perancis yang dibahas dalam makalah ini memiliki makna yang penting dalam kehidupan bernegara karena memiliki muatan ideologi-ideologi dunia mengenai kebebasan berpikir dan pengakuan terhadap HAM yang terkandung didalamnya.
Sebagai sebuah konsep,makalah yang berjudul “Sejarah Revolusi Perancis”ini dikategorikan sebagai sejarah Eropa karena terjadi dalam ruang lingkup wilayah tertentu di benua Eropa.Oleh karena itu,kita sebagai negara yang menyadari hakekat dari sejarah gemilang suatu bangsa,hendaknya dapat menjadikan inspirasi dari kebebasan yang merupakan semangat dari kedua revolusi tersebut menjadi suatu motivasi dalam mencapai tujuan dalam hidup yang berbangsa dan bernegara sesuai Pancasila dan UUD 1945.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1. Apa Revolusi Perancis itu?
1.2.2. Bagaimana Keadaan Eropa sebelum Revolusi?
1.2.3. Apa penyebab terjadinya revolusi Perancis?
1.2.4. Apa dampak revolusi perancis?
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Untuk mengetahui pengertian revolusi perancis.
1.3.2. Untuk mengetahui Keadaan Eropa sebelum Revolusi.
1.3.3. Untuk mengetahui penyebab terjadinya revolusi Perancis.
1.3.4. Untuk mengetahui dampak revolusi perancis.
1.4 Manfaat Penulisan
Manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan makalah ini adalah:
1.4.1. Sebagai salah satu tugas mata pelajaran Sejarah.
1.4.2. Sebagai salah satu kajian dalam matapelajaran Sejarah.
1.4.3. Menambah pemahaman dan cakrawala berfikir bagi penulis.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Revolusi Perancis
Revolusi Perancis adalah masa dalam sejarah Perancis antara tahun 1789 dan 1799 di mana golongan demokrat dan pendukung republikanisme menjatuhkan monarki absolut di Perancis dan memaksa Gereja Katolik Roma menjalani restrukturisasi yang radikal.
Meski Perancis kemudian akan berganti sistem antara republik, kekaisaran, dan monarki selama 75 tahun setelah Republik Pertama Perancis jatuh dalam kudeta yang dilakukan oleh Napoleon Bonaparte, revolusi ini dengan jelas mengakhiri ancien regime (Rezim Lama; merujuk kepada kekuasaan dinasti seperti Valois dan Bourbon) dan menjadi lebih penting daripada revolusi-revolusi berikutnya yang terjadi di Perancis.
2.2 Keadaan Eropa sebelum Revolusi
Pada abad ke 17, Niccolo Macchiavelli dalam bukunya,Il Principe meletakkan landasan-landasan monarki absolute yang kemudian mempengaruhi raja-raja di Eropa untuk membentuk kekuasaan yang mutlak. Buku Il Principe itu sendiri menjelaskan bahwa kekuasaan raja tak terbatas terhadap segala sesuatu yang mencakup negara,harta dan rakyat yang ada di wilayahnya kekuasaannya.
Berikut keadaan kerajaan-kerajaan Eropa pada masa itu;
2.2.1.Kaisar Frederick II (1740-1786) dari Prusia
Ia becita-cita menjadikan Prusia sebagai negara terkuat di Jerman dengan menjalankan Politik Druch Blut Und Eisen (Darah Dan Besi),lalu membangun industri secara besar-besaran dengan sistem militer yang kuat.
2.2.2.Tsar Peter Yang Agung (1689-1727) dari Rusia
Ia mendatangkan teknisi-teknisi handal dari luar negeri untukk membangun industi dan armada perangnya dalam rangka menjalankan Politik Air Hangat terhadap Turki.Ia juga dikenal sebagai pendiri kota St.Peterburg.
2.2.3. Raja Charles I (1625-1649) dari Inggris
Terjadi pertentangan antara kaum Parlemen dengan Raja yang menyulut Perang Saudara dengan kronologis sebagai berikut:
• Perang Parlemen (Oliver Cromwell) melawan Raja Charles I (1642-1649)
• Cromwell menang dan Raja Charles I dihukum mati.
• Monarki dibubarkan dan Inggris menjadi Republik
• Cromwell menjadi kepala negara dengan gelar Lord Protectorat.
• Cromwell meninggal,terjadi pemberontakan kaum royalis lalu kerajaan dipulihkan,charles II naik tahta.
• Kekuasaan parlemen semakin kuat dengan memaksa penandatanganan Bills Of Right (1689),yaitu piagam pengakuan HAM dan pembatasan kekuasaan raja.
2.3 Praktek Absolutisme di Prancis
2.3.1. Di mulai pada masa Cardinal Richeliu dari golongan gereja
(1642-1643) yang menjadi Perdana Menteri pada masa Louis XIII
(1610-1643).
2.3.2. Dilanjutkan oleh Cardinal Mazarin (1643-1661)
Metode perdagangan merkantilisme yang dipelopori oleh
Jean Baptist Colbert menjadikan Prancis makmur sehingga mampu membangun kekuatan militer yang kuat.
2.3.3. Lalu pada masa Louis XIV dilakukan beberapa tindakan
yang mengarah pada pembentukan Negara yang absolute:
• Mengalahkan kaum Huguenots (Protestan Prancis)
• Membubarkan dan menghapus sistem Parlemen
Louis XIV berhasil menjadikan Prancis sebagai monarki absolut yang paling berhasil di Eropa dengan ciri-ciri:
• Memerintah tanpa Undang-Undang
• Memerintah tanpa Dewan Legislatif
• Memerintah tanpa kepastian hukum
• Memerintah tanpa anggaran belanja
• Memerintah tanpa di batasi hukum
Louis XIV menunjukkan bahwa seolah-olah kekuasaan raja berasal dari Tuhan (Les droit divin) sehingga tidak dapat diganggu gugat.Ia terkenal dengan semboyannya Le etate c’es moi (Negara adalah saya).
2.4.Tokoh Penentang Absolutisme
Tindakan raja,kaum bangsawan dan kaum gereja yang semena-mena membuat rakyat menderita sehingga menimbulkan pemikir-pemikir yang mempunyai gagasan yang menentang absolutisme.
2.4.1. John Locke (1632-1704)
Seorang filsuf Inggris yang menganjurkan adanya undang-undang (konstitusi) dalam suatu kerajaan dan berpendapat bahwa manusia memiliki hak-hak sejak lahir seperti hak kemerdekaan, hak memilih, hak untuk memiliki dan sebagainya.
Menganjurkan dibentuknya sebuah konstitusi dengan menjadikan HAM sebagai prioritas,pemikiran ini kemudian menjadi landasan konstitusi kemedekaan Amerika Serikat.
2.4.2. Montesquieu (1689-1755)
Seorang filsuf berkebangsaan Perancis dalam bukunya L’Esprit des Lois (1748) (The Spirit of The Law) menyatakan bahwa suatu negara yang ideal adalah yang kekuasaannya dibagi atas tiga kekuasaan yaitu:
• Legislatif (pembuat Undang-Undang)
• eksekutif (pelaksana Undang-Undang)
• Yudikatif (mengadili setiap pelanggar undang-undang)
Ketiga hal diatas sering disebut dengan Trias Politica
2.4.3. Jean jacques Rousseau (1712-1778)
Seorang filsuf Perancis dalam bukunya yang berjudul Du Contract Social (Perjanjian Masyarakat), mengatakan bahwa manusia sejak lahir adalah sama dan merdeka. Oleh karena itu ian menganjurkan sistem pemerintahan demokrasi atau kedaulatan rakyat dengan semboyan ” dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat”
Pemikir-pemikir ini mempengaruhi pola pikir golongan-golongan yang tertindas oleh kaum borjuis yang nantinya akan melahirkan Revolusi Perancis.
2.5 Sebab-sebab terjadinya Revolusi
Banyak faktor yang menyebabkan Revolusi Perancisi. Salah satu di antaranya adalah karena sikap orde lama yang terlalu kaku dalam menghadapi dunia yang berubah. Penyebab lainnya adalah karena ambisi yang berkembang dan dipengaruhi oleh Ide Pencerahan (Aufklarung) dari kaum terpelajar, kaum petani, para buruh, dan individu dari semua kelas yang merasa disakiti. Sementara revolusi berlangsung dan kekuasaan beralih dari monarki ke badan legislatif, kepentingan-kepentingan yang berbenturan dari kelompok-kelompok yang semula bersekutu ini kemudian menjadi sumber konflik dan pertumpahan darah.
2.5.1 Sebab Khusus
2.5.1.1. Dalam Perang Kemedekaan Amerika Serikat (1780),Prancis yang merupakan musuh bebuyutan dari Inggris mengirimkan pasukan untuk membantu Amerika di bawah pimpinan Jenderal Marquis de Lafayette,sekembalinya dari Amerika,tentara-tentara tersebut membawa pengaruh euphoria kebebasan di Prancis.
2.5.1.2. Pemborosan uang negara untuk mengadakan pesta-pesta mewah di Istana Versailles oleh Permaisuri Marie Antoinette sehingga ia sering dijuluki Madame Deficit.
2.5.2 Sebab Umum
2.5.2.1.Utang negara menumpuk sehingga untuk membayar utang tersebut,rakyat di bebani pajak yang sangat tinggi. Kerugian karena kalah dalam “Perang Tujuh Tahun” terhadap Inggris.
2.5.2.2. Raja bertindak sewenang-wenang karena dapat melakukan penangkapan tanpa pengadilan terhadap siapa saja yang dicurigai.
2.5.2.3. Rakyat wajib membayar tunjangan kepada Kaum Gereja,Bangsawan dan Raja.
2.6 Dampak Revolusi Perancis
2.6.1. Dampak Revolusi Bagi Negara Prancis
2.6.1.1. Dalam Bidang Politik:
• Konstitusi menjadi kekuasaan tertinggi
• Lahirnya konsep Negara Republik di Eropa
• Berkembangnya paham demokrasi modern
• Nasionalisme muncul
• Aksi revolusioner untuk menggulingkan absolutisme raja
2.6.1.2. Dalam Bidang Ekonomi:
• Petani dapat memiliki tanah
• Sistem pajak feodal dihapuskan
• Sistem monopoli dihapuskan
• Lahirnya industri besar sosial
• Penghapusan feodalisme secara bertahap
• Susunan masyrakat baru
• Pendidikan merata bagi setiap golongan
• Lahirnya Code Napoleon sebagai cikal bakal hukum modern
2.6.2. dampak revolusi perancis Bagi Dunia Internasional
2.6.2.1 Dalam Bidang Politik:
• Tersebarnya paham Liberalisme
• Meluasnya paham demokrasi
• Meluasnya paham Nasionalisme
• Berkembangnya gerakan Revolusioner
2.6.2.2 Dalam Bidang Ekonomi:
• Industri timbul di Eropa
• Perdagangan beralih dari daerah pantai menuju ke pedalaman
• Inggris kehilangan pasar di Eropa karena Napoleon menjalankan stategi politik Kontinental.
2.6.2.3 Dalam Bidang Sosial:
• Penghapusan feodalisme
• Pendidikan secara merata
• Pengakuan terhadap HAM
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Revolusi Perancis adalah masa dalam sejarah Perancis antara tahun 1789 dan 1799 di mana golongan demokrat dan pendukung republikanisme menjatuhkan monarki absolut di Perancis dan memaksa Gereja Katolik Roma menjalani restrukturisasi yang radikal.
2. Keadaan Eropa sebelum Revolusi Pada abad ke 17, Niccolo Macchiavelli dalam bukunya,Il Principe meletakkan landasan-landasan monarki absolute yang kemudian mempengaruhi raja-raja di Eropa untuk membentuk kekuasaan yang mutlak. Buku Il Principe itu sendiri menjelaskan bahwa kekuasaan raja tak terbatas terhadap segala sesuatu yang mencakup negara, harta dan rakyat yang ada di wilayahnya kekuasaannya. Berikut keadaan kerajaan-kerajaan Eropa pada masa itu; Kaisar Frederick II (1740-1786) dari Prusia, Tsar Peter Yang Agung (1689-1727) dari Rusia, Raja Charles I (1625-1649) dari Inggris.
3. Praktek Absolutisme di Prancis; Di mulai pada masa Cardinal Richeliu dari golongan gereja (1642-1643) yang menjadi Perdana Menteri pada masa Louis XIII (1610-1643), Dilanjutkan oleh Cardinal Mazarin (1643-1661), Metode perdagangan merkantilisme yang dipelopori oleh Jean Baptist Colbert menjadikan Prancis makmur sehingga mampu membangun kekuatan militer yang kuat, Lalu pada masa Louis XIV dilakukan beberapa tindakan yang mengarah pada pembentukan Negara yang absolute.
4. Penentang Absolutisme Tindakan raja,kaum bangsawan dan kaum gereja yang semena-mena membuat rakyat menderita sehingga menimbulkan pemikir-pemikir yang mempunyai gagasan yang menentang absolutisme.
5. Sebab-sebab terjadinya Revolusi, Sebab Khusus; Dalam Perang Kemedekaan Amerika Serikat (1780), Pemborosan uang negara untuk mengadakan pesta-pesta mewah di Istana Versailles oleh Permaisuri Marie Antoinette sehingga ia sering dijuluki Madame Deficit. Sebab Umum; Utang negara menumpuk sehingga untuk membayar utang tersebut,rakyat di bebani pajak yang sangat tinggi, Kerugian karena kalah dalam “Perang Tujuh Tahun” terhadap Inggris, Raja bertindak sewenang-wenang karena dapat melakukan penangkapan tanpa pengadilan terhadap siapa saja yang dicurigai, Rakyat wajib membayar tunjangan kepada Kaum Gereja, Bangsawan dan Raja.
6. Dampak revolusi perancis sangat lah besar terutama dalmapak dibidang bidang politik, dalam bidang ekonomi dan yang terbesar dampak bagi dunia internasional.
DAFTAR PUSTAKA
Badrika,I Wayan.Sejarah Nasional Umum Jilid 2 SMU,Erlangga,Jakarta,2003
Gayo,Iwan.Buku Pintar Seri Senior,Gramedia,Jakarta 2001
www.wikipedia.com